BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Shalat ialah rukun islam yang kedua. Jadi, bagi siapapun yang hidup di dunia ini yang mau dirinya di sebut dengan sebutan orang islam dan mukmin sejati maka harus melaksanakan shalat yang sudah di memutuskan oleh syari`at sebagaimana firman-Nya dalam al- qur`an: واقيموالصلاة......
Apakah shalat kita tiruana sudah benar sesuai dengan syarat- suart dan rukunnya?
Apakah kita tiruana sudah mengetahui shalat yang sesuai dengan syari`at? Yaitu shalat yang sesuai dengan apa yang pernah di lakukan oleh nabi besar Muhammad saw.
Sehingga pada peluang kali Ini pemakalah tertarik kuntuk mengulas sifat- sifat shalat yang sudah dilakukan oleh rasululah saw. Sehimngga kita tiruana sanggup mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari kita. Dan tidak Cuma taklid buta.
Sehingga diperlukan sehabis membaca makalah ini diperlukan bagi tiruana ntuk sanggup memahami, secara terang dan rinci tata shalat sesuai tuntunan rasulullah saw. Sekaligus kita nmengetahui tata cara shalat yang menyimpang dari tuntunan rasulullah saw.
Marilah kita ikuti tata cara shalat sesuai tuntunan rasululah saw dan kita tinggalkan tata shalat yang menyimpang dari tuntutannya.
1.2.Batasan Masalah
Sehingga pada makalah ini di ambil batasan sebagai diberikut :
1. apa sajakah macam – macam sifat dan gerakan shalat ?
2. Bagaimanakah Dalil dan Pengertian yang ada dalam setiap sifat dan gerakan shalat ?
1.3.Tujuan Dan Manfaat
1. Kita sanggup mengetahui sifat – sifat shalat yang dilakukan oleh nabi.
2. Kita sanggup mengaplikasikannya dalam shalat kita sehari – hari.
3. Dapat menyebabkan shalat sebagai amal ibadah yang paling penting dari segala amal yang lain
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Macam – Macam Sifat Dan Gerakan Shalat
Macam – Macam Sifat Dan Gerakan Shalat Diantaranya Adalah
1. Takbir
2. Menagangkat kedua tangan
3. Bersedekap di dada
4. Memandang kawasan sujud dan khusyu`.
5. Doa-doa iftitah.
6. Membaca ta`awudz.
7. Membaca al-fatihah.
8. Al-fatihah sebagai rukun dan keutamaannya.
9. Bacaan makmum
10. Imam membaca amin dengan keras.
11. Bacaan sehabis al- fatihah.
12. Membaca al fatihah dan surah dengan bunyi keras atau lirih.
13. Bacaan – bacaan nabi dalam shalat.
14. Membaca dengan tartil dan bunyi bagus.
15. Membetulkan bacaan imam
16. Membaca ta`awudz dan meludah ketika shalat untuk menghilangkan keraguan
17. Ruku`.
18. Berdiri i`tidal dan do`anya.
19. Sujud
20. Kewajiban membaca al fatihah pada setiap rakaat
21. Tasyahud pertama
22. Shalawat nabi ,tempat dan lafadhnya
23. Bangkit kerakaat ketiga dan keempat
24. Membaca qunut nazilah pada shalat lima waktu
25. Membaca qunut wititr
26. Tasyahud selesai dan kewajiban membacanya
27. Do`a sebelum salam dan macam-maam lafadhnya.
28. Mengucapkan salam.
2.2. Dalil dan Pengertian Yang Ada Dalam Setiap Sifat dan Gerakan Shalat.
1. Takbir
Nabi saw selalu memulai shalatnya dengan mengucapkan Allahu akbar. Dalam hal ini muslim dan ibnu majah berpendapat bahwa ketika mulai shalat tidak perlu mengucapkan “nawaitu an ushalli……”, menyerupai yang di ucapkan banyak orang. Hal ini sudah di sepakati bid`ah. Tetapi mereka berselisih apakah bid`ah baik atau bid`ah buruk?
Menurut kami, setiap bid`ah dalam urusan ibadah tersesat, berdasarkan sabda nabi saw(“setiap bid`ah dalam urusan ibadah dan setiap yang sesat neraka tempatnya ” ).
Dalam shalat ,nabi pun bertakbir dengan bacaan dan bunyi keras. ia bertakbir dengan bunyi keras sehingga terdengar oleh orang-orang di balakangnya. ketika nabi sakit abu bakarlah yang memmenolong nabi untuk mengucapkan takbir dengan bunyi keras. sepertiyang hadits yang diriwayatkan oleh mslim dan nasa`i.
2. Mengangkat Kedua Tangan
Terkadang nabi mengangkat kedua tangan bersamaan dengan takbir, terkadang sehabis di ucapkan, dan terkadang sebelum ucapan takbir. Adapun cara mengangkat kedua tangan ialah dengan membuka jari-jari lurus keatas tidak merenggangkannya atau pula menggenggamnya. sepertiyang hadits yang diriwayatkan oleh bubuk dawud,ibnu khuzaimah, tamam,dan hakim yang disahkan oleh hakim dan disetujui adzahabi.yaitu:
كانا يرفعهماممدودة الا صابع(لايفرج بينهاولا يضمها)
Dan mengangkatnya sejajar pundak tetapi terkadang sejajar daun telinga.
3. Bersedekap Di Dada
Nabi meletakkan asisten dia atas tangan kirinya. sepertiyang hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim dan bubuk daud
كانا صلى الله عليه وسلم يضع يده اليمنى على اليسرى
secara terperinci nabi pun membuktikan bahwa nabi meletakkan telapak asisten di atas punggung telapak pergelangan dan lengan bawah kirinya. TetapI ia terkadang menggenggamkan jari jari tangan kanannya pada lengan bawah kirinya. Dan ia melarang ikhtishar dalam shalat yaitu meletakkan kerikil tangan di atas pinggang atau kedua tangan diatas kedua pinggang (berkacak pinggang dalam shalat). Karena hal ini menyerupai salib yang ialah hal terlarang.
4. Memandang Tempat Sujud Dan Khusyu`.
Nabi isa menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke bumi. sepertiyang hadits yang diriwayatkan oleh baihaqi dan hakim. Namun yang sesuai dengan sunnah ialah pandangan mata menengadah ke kawasan sujud.oleh lantaran itu, memejamkan mata oleh sebagian orang ketika shalat ialah perbuatan yang tidak benar.
Hal – hal yang dihentikan yang berafiliasi dengan pandangan seseorang dalam shalat adalah:
a) Pandangan orang yang menengadah ke langit. sepertiyang hadits
b) Menoleh baik kekanan atau kekiri. lantaran pada waktu shalat allah mengahadapkan wajah -Nya ke wajah hamba-Nya . sebagaimana
فادا صليتم تلتفتوا فان الله ينصب وجهه لوجه عبده فى صلا ته ما لم يلتفت
Karena menoleh ialah sambaran setan terhadap orang yang sedang shalat supaya tidak khusyu`.
c) Sujud menyerupai ayam mematuk makanan.
d) Duduk menyerupai iq`anya anjing.
e) Memakai pakaian yang bergambar
f) Menahan kencing dan berak.
g) Doa-doa iftitah.
h) Do`a – doa iftitah yang dibaca oleh nabi bermacam-macam. dalam do`a tersebut nabi mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat keagungan untuk allah.
i) Membaca ta`awudz.
Nabi biasa membaca ta`awudz yang berbunyi:
اعود بالله من الشيطا ن الرجيم من همزه ونفخه ونفثه
Terkadang ia menambahkan bacaan tersebut dengan kalimat
اعود بالله السميع العليم من الشيطا ن ................
j) Membaca Al-Fatihah.
Nabi membaca al-fatihah dengan berhenti di setiap ayat, tidak menyambung satu ayat dengan ayat diberikutnya . kadang ia membaca bacaanمالك يوم الدين
dengan mamanjangkan bacaan maa.
k) Al-Fatihah sebagai rukun dan keutamaannya.
Surat ini dipandang agung, barang siapa yang tidak membacanya dalam shalat maka shalatnya bunting alias tidak tepat bahkan shalat seorang tadi tidak sah. Adapun bagi orang yang tidak mengahafalnya ia menganjurkan untuk membaca ayat alqur`an yang ia hafal yang ayatnya sama dengan surat al fatihah atau dengan membaca “subhanallah wal hamdiliilah walailahaillallahwallahu akbar wala haula wala quwwata illa billah”.
l) Bacaan Makmum
Bacaan makmum dalam shalat harus memenuhi hukum yeng sesuai, diantaranya:
1. Bila imam membaca dengan keras ,maka makmum tidak membaca.
2. Diamnya makmum untuk mendengarkan ialah kesempurnaan bermakmum.
3. Wajib membaca al-fatihah dalam shalat sir (membaca tanpa suara) dan hal ini tidak boleh mengganggu orang lain. yaitu pada shalat dhuhur dan ashar. yaitu makmum wajib membaca al- fatihah dan surat sendiri. dan spesialuntuk membaca al- fatihah pada rakaat ketiga dan keempat.
m) Imam membaca amin dengan keras.
Membaca amin di belakang imam ialah dengan bunyi keras bersamaan dengan imam. Mamkum tidak boleh menlampaui aminnya imam sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian besar kaum muslimin dikala ini. sesudah selesai membaca al- fatihah dalam shalat, ia mengucapkan amiin dengan bunyi keras dan panjang. sepertiyang hadits yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan dawud dengan sanad yang sahaih. Beliaupun menyuruh makmum untuk mengikutinya segera.
n) Bacaan Sesudah Al- Fatihah
Nabi membaca surat lain sehabis membaca al- fatihah. terkadang ia membaca surah panjang dan terkadang membaca surah pendak ketika berhalangan, bepergian atau lantaran sakit batuk atau sakit lain atau lantaran ada bayi menangis.
Sifat – sifat nabi dalam membaca surat:
1. Membagi satu surah untuk dua rakaat.
2. Satu surat di baca dalam rakaat pertama dan kedua.
3. Dua surat atau lebih untuk satu rakaat.
4. Setiap sebelum membaca surah lain nabi memulai dengan membaca surah al lapang dada .
5. Terkadang ia membaca beberapa surah panjang dari tujuh surah terpanjang dalam satu rakaat ketika shalat lail.
6. Nabi membaca surat yang diberimbang jumlah ayatnya dalam satu rakaat. Yaitu ia menggandengkan bacaan an- nadhair (surah-surah al-qur`an yang memiliki kesesuaian makna dalam hal nasihat nasihat atau kisah) dari al – mufashal dalam satu rakaat (surah-surah al-qur`an mulai surah qaaf hingga selesai al—qur`an).
7. Dalam shalat dhuhur pada du`a rakaat pertama ia membaca fatihah dan dua surah . rakaat pertama surah yang panjang dan rakaat yang kedua lebih pendek.
o) Membaca al fatihah dan surah dengan bunyi keras atau lirih.
Tempat untuk membaca surat dengan bunyi lirih dan keras baik di shalat wajib atau sunnah yang dilakukan oleh nabi saw. Para teman akrab mengetahui nabi membaca al- fatihah dan surat dengan bacaan lirih atau keras dilihat dari gerak jenggotnya, tetapi ia terkadang memperdengarkan bacaanya kepada mereka. Yaitu:
Bacaan keras dalam Shalat wajib dan sunnah:
1. Shalat shubuh.
2. Dua rakaat pertama shalat maghrib dan isya`.
3. Shalat jum`at.
4. Shalat dua hari raya.
5. Shalat istisqa`(shalat meminta hujan)
6. Shalat gerhana
Bacaan lirih dalam shalat wajib dan shalat sunnah:
1. Dalam sholat lail nabi membaca dengan bunyi lirih atau dengan bunyi keras.
2. Dalam shalat ashar
3. Dalam shalat dhuhur.
4. Dalam shalat maghrib pada rakaat ketiga
5. Dalam shalat isya` pada dua rakaat terakhir.
p) Bacaan – bacaan nabi dalam shalat.
Surat atau yang dibaca oleh nabi ketika shalat tidak sama antara shalat wajib dengan shalat yang lain. Berikut ini uraiannya secara terperinci:
1. Shalat shubuh. Kadang nabi membaca thiwaal dan mufashshal, terkadang nabi membaca al waqiah. Pada rakaat pertama dan kedua atau surah – surah lain yang sepadan dengannya. Pernah pula dalam berpergian ia membaca surat al- falaq dan surat an-nash.
2. Shalat dhuhur dan ashar pada rakaat ketiga dan keempat, ia membaca ayat atau surat lebih pendek dari pada ayat atau surah pada rakaat pertama dan kedua. Dan terkadang spesialuntuk membaca al - fatihah.
3. Shalat ashar. Rakaat pertama sehabis membaca surat al – fatihah, beliau membaca dua surat. Rakaat pertama dengan surah yang panjang dan rakaat kedua dengan surat yang lebih pendek. Para teman akrab menerka ia menginginkan semoga orang – orang sanggup mengejar rakaat pertama beliau.
4. Shalat maghrib. Beliau kadang – kadang membaca surat – surat pendek sehingga bila para teman akrab shalat bersama ia mereka masih sanggup melihat bekas – bekas tancapan anak panah (sebagai tanda hari masih sore) sehabis keluar dari masjid dan pulang kerumahnya.
5. Shalat isya` pada rakaat pertama dan kedua, ia membaca surah – surah sedang terkadang ia membaca surat as - syams atau yang sama panjangnya. semisal al- insyiqaq, dan mambaca sujud tilawah dalam membaca surat ini. Dan ia melarang untuk membaca surat yang panjang yaitu terjadi masalah mu`adz menjadi imam pada kaumnya.
6. Shalat lail. Terkadang ia mengeraskan suaranya dan kadang melirihkannya. Terkadang ia membaca surah pendek dan terkadang membaca surah pendek. Bahkan ia juga pernah membaca surat yang sangat panjang.
7. Shalat dua hari raya. Beliau membaca surah al- a`ala pada rakaat pertama dan surah al - ghasiyah pada rakaat yang kedua.
8. Shalat jenazah. Menurut sunnah pada shalat mayit di baca satu surah dengan tidak bersuara sesudah surat al - fatihah. pada takbir pertama.
q) Membaca dengan tartil dan bunyi bagus.
Nabi membaca al- quran dengan tartil tidak lambat tetapi juga tidak cepat. sepertiyang diperintahkan oleh allah dan ia juga mambaca satu persatu kalimat sehingga satu surah di baca lebih usang dari pada kalau di baca biasa tanpa dilagukan.
r) Membetulkan bacaan imam
Nabi memerintahkan membetulkan bacaan imam bila imam keliru dalam membaca.
s) Membaca ta`awudz dan meludah ketika shalat untuk menghilangkan keraguan
Di dalam hadits disebutkan bahwa utsman bin bubuk ash berkata kepada nabi bahwa dalam shalat nya ada setan yang sudah menggangunya, ketika ia membaca bacaan dalam shalat .sehingga, bacaanya menjadi kacau. Rasulullah pun bersabda bahwa setan itu berjulukan khinzib, kalau engkau mencicipi gangguannya di dalam shalat. maka bacalah taawudz dan meludahlah ke sebelah kiri tiga kali. Kemudian ia pun mlelakukannya dan allah pun menghilangkan keraguan didalam dirinya.
17.ruku`.
Sesudah membaca al qur`an kemudian rasulullah berhenti sejenak kemudian ia mengangkat asisten dan kirinya kemudian ia mengucapkan allahu akbar. Lalu ruku`.
Teknik ruku` adalah:
1.nabi meletakkan telapak tangannya pada kedua lututnya. Beliau pun merenggangkan jari- jarinya. Dan ia damai hingga ruas belakangnya mantap di tempatnya.
2.wajib damai dalam ruku`.
Beliau pernah bersabda dalam haditsnya ia pernah melihat seseorang yang ruku` dengan tidak tepat dan sujud menyerupai burung mematuk, kemudian bersabda kalau orang ini mati dalam keadaan menyerupai itu. maka, ia mati di luar agama Muhammad, yaitu orang yang sujud dan rukuk nya cepat menyerupai orang kelaparan memakan sebiji atau dua biji kurma yang tidak mengenyangkannya.
Beliau juga pernah bersabda: pencuri yang paling jahat yaitu orang yang melaksanakan pencurian dalam shalatnya . para teman akrab pun bertanya : wahai rasulullah bagaimana yang dikatakan mencuri dalam shalat itu ? sabdanya : yaitu tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.
18.Berdiri i`tidal dan do`anya.
Nabi bangun dari ruku` sambil mengucapkan(سمع الله لمن حمده )
Ketika i`tidal ia berdiri lurus hingga setiap ruas tulang belakangnya kembali pada tempatnya kemudian sambil berdiri mengucapkanربنا (و)لك الحمد :
Nabi diberi`tidal selama hampir sama dengan dikala ruku`. Nabi pun menyuruh tuma`ninah ketika i`tidal.
19. Sujud
nabi menyuruh takbir ketika turun untuk sujud. ia mengucapkan takbir dan merenggangkan tangannya dari lambungnya kemudian sujud.
Teknik – cara sujud:
1. turun sujud menlampaukandua tangan sebelum melatakan kedua lututnya.dan kita dihentikan turun sebagaiman turunnya unta tetapi hendaklah meletakkan kedua tangan sebelum kedua lutut. Serta merapatkan jari – jari.dan menghadapkannya kea rah kiblat.
2. meletekkan wajah ke tanah dan meletakkan pula kedua tangan dan mengangkat pula kedua nya.
3. Dan ia melatakkan sejajar dengan kedua bahunya.
4. Neliau menekankan kedua hidung dan dahinya ke tanah.
5. Menekan kedua lutut dan pecahan depan kedua telapak kaki ke tanah serta meng hadapkan punggung kedua kakinya dan ujung – ujung jari kaki ke kiblatl. Serta merapatkan kedua telapak kakinya.
6. Wajib tuma`ninah.
7. duduk istirahat
8. Bertumpu pada tangan pada dikala bangun kerakaat diberikutnya.
INI tujuh anggot tubuh yang dipergunakan oleh nabi untuk bersujud yaitu dua telapak tangan, dua lutut, dua telapak kaki, kening, dan hidung. Dua anggota tubuh terakhir di anggap satu dalam melaksanakan sujud. Yaitu kaning dan hidung. Dan nabi menyuruh ruku ` dan sujud dengan tepat dan tuma`ninah dan mengimpamalkan orang yang tidak mlakukan ini sebagaiman orang yang sedang kelaparan ia nakan sebutir atau dua butir kurmayang sedilitpun tidak mengenyangkan.
Beliau menyatakann bahwa orang yang sujud dan rukuk yang tidak meluruskan tulang belakangnya shalatnya batal.
20.Kewajiban membaca al fatihah pada setiap rakaat
Nabi memerintahkan untuk membaca surat al- fatihah, pada setiap rakaat dalam shalatnya.
21.Tasyahud pertama
1. Duduk tasyahud
Nabi duduk tasyahud sehabis rakaat kedua, bila shalat yang dilakukanya spesialuntuk shalat yang dua rakaat, seperti shalat shubuh ia duduk iftirasyh (duduk diatas telapak kaki kiri yang dihamparkan dan telapak kaki kananya ditegakkan). yaitu ketika menyerupai duduk diantara dua sujud. Begitulah cara duduk tasyahud pertama dalam shalat tiga rakaat atau empat rakaat.
2. menggerakkan jari telunjuk.
Ketika ia mengacungkan jari telunjuknya ibu jarinya memegang jari tengah. Terkadang ibu jari dan jari tengahnya menciptakan bulatan (saedang telunjukknya tetap dibulatkan)
3.kewajiban duduk tasyahud pertama dan membaca do`a
Nabi membaca tahiyyat pada setiap dua rakaat. Dan kalau ia lupa dalam membaca tahiyyat maka ia melaksanakan sujud sahwi.
22. Shalawat nabi ,tempat dan lafadhnya
Nabi membaca shalawat untuk dirinya pada tasyahud pertama dan lainnya.
Manfaat penting shalawat nabi:
1. bahwa lafadh- lafadh shalawat nabi pada umumnya menyebut nama ibrahim di sertai menyebut keluarganya, spesialuntuk saja ada yng sebut ………….. sebagaimana engkau memdiberi rahmat kepada keluarga Ibrahim. Hal ini disebabkan lantaran kata keluarga dalam bahasa arab sudah mencakup beberapa aspek yang bersangkutan dan orang – orang yang terkait dengan dirinya . dan berdasarkan ibnu abbas nabi muhammad ialah salah seorang anggota keluarga nabi Ibrahim termasuk kedalamnya begitu juga mereka yang jadi nabi, namun, bantu-membantu masuknya nabi muhammad ke dalam kategori keluarganya ialah lebih utama.
2. banyak sekali macam bentuk shalawat ialah untuk keluarga nabi para istri dan keturunan beliau.dan idak mengikuti sunnah nabi oarng yang membaca shalawat. spesialuntuk dengan mengucapkan
اللهم صلى على محمد
3.tidak ada kata sayyid sebalum kata muhamada dan brahim. Dan ini tidak ada tuntutan untuk membacanya. Imam ibnu hajar pernah ditanya oleh orang wacana bacaan tersebut, ia pun menjawaban untuk mmbaca shalawat sesuai dengan perintah al-hadits tidakbolehlah ada orang yang hingga menyampaikan bahwa nabi tidak mengatakannya lantaran perilaku rendah hati saja .
Namun, imam syafi`I berpendapat baik orang yang mengucapkannya atau tidak ada orang yang mengucapkannya ia tetap menerima rahmat. Nabi pun bahagia berdoa dengan memakai kata – kata yang pendek tapi isinya sangat luas.
4. bahwa bentuk shalawat yang baik ialah sebagaimana nomor satu dan nomor empat yang pernah diajarkan oleh rasulullah kepada teman dekatnya. melaluiataubersamaini alasan bahwa nabi shalat semacam itulah yang terbaik dan nabi juga tidak lagi mempersembahkan suplemen yang lain kepada mereka.
5.menggabungkan banyak sekali macam bentuk shalawat menjadi satu ialah hal yang tidak benar.
23. Bangkit kerakaat ketiga dan keempat
Nabi bangun kerakaat ketiga seraya mengucapkan takbir. Beliau duduk tegak di atas kaki kirinya hingga ruas tulang belakangnya mapan ditempatnya kemudian ia bangun yang bertumpu dengan tanganya.
24. Membaca qunut nazilah pada shalat lima waktu
Nabi membaca qunut pada setiap shalat wajib. Tetapi, spesialuntuk ia lakukan bila untuk memohon kebaikan atau malapetaka untuk suatu kaum. Yaitu berada pada rakaat terakhir sehabis bangun dari ruku` yaitu sehabis mengucapkan do`a “samiallahuliman hamidah..., allahumma rabbana walaakal hamdu”. seraya mengangkat kedua tangannya dan diaminkan oleh para makmumnya.
25. Membaca qunut witir
Nabi terkadang membaca qunut dalam shalat witir. Beliau melakukannya sebelum ruku`.
26. Tasyahud selesai dan kewajiban membacanya
Sesudah rakaat keempat nabi duduk tasyahud akhir, dalam tasyahud ini pun ia menyuruh untuk duduk menyerupai dalam bacaan tasyahud pertama. Tetapi bedanya pada tasyahud selesai ini ia duduk tawaruk yaitu pantat kiri ia melekat ke tanah, kaki kiri dan kanan berada pada satu sisi, yaitu sisi kanan dan menyebabkan kaki kirinya berasa dibawah paha dan betis kaki kananya serta menegakkan telapak kaki kananya. Namun, kadang menghamparkannya. Beliau menangkupkan telapak tangan kiri pada lutut kirinya sambil bertumpu padanya.
27. Do`a sebelum salam dan macam-macam lafadhnya.
Dalam melaksanakan shalat nabi menyuruh mengucapkan banyak sekali do`a, terkadang membaca do`a ini dan terkadang membaca doa yang lain serta ia membenarkan bacaan do`a – do`a yang lain . ia menyuruh orang melakukan shalat untuk membaca do`a sesuai dengan keinginannya.
28.Mengucapkan salam
Nabi mengucapkan salam dengan berpaling kearah kanan, seraya mengucapkan “asalamualaikum wa rahmatullah”, sehingga terlihat pipi kanannya yang putih dan berpaling kekiri seraya mengucapkan “assalamualaikunm warahmatullah” sehingga terlihat pipi kirinya yang putih. nabi melarang untuk tidak menggerakkan asisten ketika menoleh kekanan dan menggerakkan tangan kiri ke kiri ketika menoleh kekiri lantaran hal ini menyerupai gerakan ujung kuda yang lari terbirit – birit di kejar hewan buas. mengakhiri shalat dengan salam ialah kewajiban.
Demikian tadi dari beberapa sifat - sifat shalat yang pemakalah sanggup presentasikan pada kesmpatan kali ini.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Macam – macam sifat dan gerakan shalat diantaranya yaitu:
1.takbir
2.menagangkat kedua tangan
3.bersedekap di dada
4.memandang kawasan sujud dan khusyu`.
5.doa-doa iftitah.
6.membaca ta`awudz.
7.membaca al-fatihah.
8.al-fatihah sebagai rukun dan keutamaannya.
9.bacaan makmum
10.imam membaca amin dengan keras.
11.bacaan sehabis al- fatihah.
12.membaca al fatihah dan surah dengan bunyi keras atau lirih.
13.bacaan – bacaan nabi dalam shalat.
14.membaca dengan tartil dan bunyi bagus.
15.Membetulkan bacaan imam
16.membaca ta`awudz dan meludah ketika shalat untuk menghilangkan keraguan
17.ruku`.
18.Berdiri i`tidal dan do`anya.
19.Sujud
20.Kewajiban membaca al fatihah pada setiap rakaat
21.Tasyahud pertama
22.Shalawat nabi ,tempat dan lafadhnya
23.Bangkit kerakaat ketiga dan keempat
24.Membaca qunut nazilah pada shalat lima waktu
25.Membaca qunut wititr
26.Tasyahud selesai dan kewajiban membacanya
27.Do`a sebelum salam dan macam-maam lafadhnya.
28.Mengucapkan salam.
3.2.Kritik dan masukan
Dalam makalah ini niscaya terdapat banyak kesalahan dan belum sempurnanya dan tak mungkin pemakalah sebutkan tiruana kesalahan dan belum sempurnanya tersebut, maka dari itu, pemakalah mohon Koreksi dan masukan yang membangun untuk sanggup memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nashiruddin muhammad al albani, sifat shalat nabi, maktabah al- ma-arif . Riyadh 2000.
0 Komentar untuk "Sifat Dan Gerakan Sholat"