

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap muslim mempunyai kewajiban untuk memberikan kebenaran ajaran-ajaran Islam kepada sesama umat Islam lainnya, dengan misinya sebagai Rahmatan lil alamin.[1] melaluiataubersamaini begitu dakwah bukan spesialuntuk kiprah kelompok khusus dimana orang lain terbatas kepada tanggung tanggapan ibarat halnya tiap-tiap Muslim dibebankan shalat, zakat, bersikap baik, bersikap benar dan jujur maka dari itu setiap Muslim juga dibebani wajib mengisi keimaman hati yang rapuh, artinya menuntun orang yang diberiman untuk tetap menjaga keimanannya. sepertiyang firman Allah yang berbunyi :
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui wacana siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
|
Secara Kualitatif Dakwah Islam bertujuan untuk mensugesti dan mentransformasikan sikap batin dan prilaku masyarakat masyarakat menuju tatanan suatu kesalehan Individu dan kesalihan sosial. Dakwah dengan pesan- pesan keagamaan dan pesan sosialnya ialah kesadaran untuk senantiasa mempunyai komitmen (istiqomah) di jalan yang lurus. Dakwah yaitu permintaan yang dilakukan untuk membebaskan individu dan masyarakat dari imbas eksternal nilai-nilai Syaithaniyah dan kejahatan menuju internalisasi nilai-nilai ketuhanan.[3]
Dalam perkembangannya kini ini radio yang ialah media auditif atau media yang spesialuntuk bisa di dengar, murah merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana saja. Radio mempunyai kekuatan terbesar sebagai media imajinasi alasannya yaitu sebagai media yang buta memvisualisasikan bunyi penyiar ataupun informasi factual melalui pendengaran pendengarnya.
Di luar asumsi banyak orang dengan kemunculan televisi-televisi swasta lebih dari satu dekade terakhir ini, radio tidak tergeser peranannya, bahkan dalam banyak hal semakin vital. Ini mungkin lantaran dari segi praktisnya radio bisa dengan mudah dibawa dan dengan di dengarkan baik sambil membaca, sambil makan, sambil menyapu, sambil kerja ataupun yang lainnya. Berbeda dengan media elektronik visual interaksi dengan radio bisa lebih dalam dan imajinatif.[4]
Radio sanggup mencapai pendengarnya dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih cepat lebih mudah dari pada masukana komunikasi lain. Di negara-negara besar radio dipakai untuk istilah propaganda sehingga radio siaran ialah salah satu faktor penting yang membuat istilah propaganda mempunyai konotasi yang buruk lantaran siarannya yang secara tidak serempak yang sanggup mencapai rakyat diseluruh penjuru dengan seketika. Radio sudah mengakibatkan dampak yang besar terhadap politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, pendidikan dan militer.
melaluiataubersamaini pemahaman modern pendengar radio bukan lagi obyek yang menggunakan budi pikiran dan sekaligus tenggang rasa sehingga membentuk sikap kritis. Jika acara yang ditayangkan eksklusif oleh radio tidak sesuai maka sikap pendengar tidak sekedar memindahkan chgual atau gelombang ke stasiun lain, tetapi akan bersikap antipati terhadap yang ia nilai mengecewakan.[5]
Dalam kenyataan ini dakwah melalui radio sangat efektif dan efisien, di samping itu digunakannya radio sanggup dipancarkan ke segala penjuru yang jauh jaraknya sekalipun, radio juga dimiliki oleh hampir setiap keluarga. Praktislah kalau dakwah dilakukan melalui siaran radio berarti dakwah akan bisa menjangkau jarak komunikasi yang jauh dan tersebar yang juga sanggup ditangkap oleh komunikasi yang tersebar pula. Efektifitas dan efisien ini juga akan lebih terdukung kalau da'i bisa memodifikasi dakwah dalam metode dakwah yang cocok dengan situasi dan kondisi siaran, apakah melalui ceramah, bimbingan dan penyuluhan, nasehat-panutan, sandiwara, diskusi atau juga melalui lembaga tanya tanggapan yang lebih dikenal dengan metode dakwah dialogis.
M. Quraish Shihab mengingatkan bahwa metode dakwah yang baik tidak menjamin hasil yang baik, secara otomatis keberhasilan dakwah ditunjang oleh seperangkat syarat, baik dari pribadi da'i, materi yang dikemukakan dan sebagainya.[6]
Dalam penyampaian pesan-pesan dakwah melalui radio, kita tidak perlu lagi harus berkumpul di suatu majlis ta'lim guna memperoleh pesan-pesan keagamaan meskipun kita berada di rumah, di tempat kerja ataupun di mana saja kita berada. Oleh alasannya yaitu itu masyarakat yang semakin modern dan yang mempunyai aktifitas yang kompleks pula ini mereka sanggup menggali lebih dalam pesan-pesan keagamaan melalui metode dakwah dialogis lewat media radio.
melaluiataubersamaini terbatasnya wilayah radio komunitas, maka seiring dengan perkembangan zaman beberapa radio komunitas mulai berkembang selangkah lebih maju yakni dengan membuat radio jaenteng atau biasa kita sebut sebagai radio streaming. melaluiataubersamaini radio streaming jangkauan atau wilayah radio komunitas tidak terbatas di mana pun mad’u berada. Maka sangatlah efektif kalau radio streaming dipakai sebagai media dakwah. Berhubungan dengan ini, Radio Madu Yaman Mambaussholihin Fm (MY MBS FM) juga mengikuti perkembangan zaman dengan memanjakan para mad’u lewat radio streaming yang dikemas lewat beberapa website dan blog yang berada di internet.
Dari beberapa latar belakang yang ada, radio streaming juga turut andil dalam menyiarkan kajian atau materi-materi yang diterapkan dalam siaran Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm (MY MBS FM) maka dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul “Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik”
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas timbul suatu permasalahan, sehingga penulis merumuskan perkara tersebut sebagi diberikut:
- Apa saja bentuk-bentuk atau materi dakwah yang disiarkan di Radio Streaming Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik?
- Bagaimana metode dakwah di Radio Streaming efektif dilaksanakan di Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik?
1.3. Tujuan Penelitian
Merupakan kemutlakan, bahwa melaksanakan segala macam tindakan atau perjuangan harus mempunyai tujuan yang pasti, alasannya yaitu tanpa adanya tujuan, maka sia-sialah perjuangan tersebut. Demikian dalam penelitian ini sudah barang tentu peneliti mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan-tujuan itu ialah:
1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk atau materi dakwah yang disiarkan di Radio Streaming Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik.
2. Untuk mengetahui Bagaimana metode dakwah Radio Streaming efektif dilaksanakan di Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik.
1.4.Manfaat Penelitian
Bertitik tolak pada perkara diatas, maka peneliti bertujuan sebagai diberikut :
1. Bersifat Umum
a. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah di Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) Suci-Manyar-Gresik.
b. Untuk melaksanakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi Khususnya Di bidang Penelitian.
2. Bersifat Khusus
a. Untuk mengetetahui bentuk-bentuk atau materi dakwah yang disiarkan di Radio Streaming Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik
b. Untuk mengetahui Bagaimana metode dakwah dengan Radio Streaming efektif dilaksanakan di Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik.
1.5. Definisi Konseptual
Untuk mengetahui makna bekerjsama dari judul di atas maka ada baiknya kalau kita mencoba untuk mengetahui definisi konsepnya terlebih lampau. Adapun konsep yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah;
1. Dakwah
Ajakan yang dilakukan untuk membebaskan individu dan masyarakat dari imbas eksternal nilai-nilai Syaithaniyah dan kejahatan menuju internalisasi nilai-nilai ketuhanan.
2. Radio jaenteng atau radio streaming
Radio yang menggunakan media internet dalam me-relay atau menyiarkan program—program yang ada di radio tersebut dengan jangkauan yang tak terbatas.
3. Pengertian Radio
Radio mulai dikembangkan oleh Marconi yang mendemonstrasikan pada The New Time pada tahun 1901. Radio sendiri dipakai dengan baik disekitar tahun 1920 dan kini sudah menjadi instrument sosial yang unik. Terpakainya radio ibarat di Negara kita remaja ini dalam fungsinya sebagai medium nampaknya penting dari surat kabar. Kalau medium pers sebagai alat komunikasi yang berbentuk lembaran-lembaran tercetak dan terbit teratur, atau masuk pada jenis media yang berbentuk goresan pena (the printed writing), maka radio sebagai alat komunikasi massa mempunyai bentuk tersendiri.
Radio sebagai media elektronik, dimasukkan kepada komunikasi massa, lantaran ada diberita yang disiarkan secara luas dan sanggup di dengar oleh orang banyak, kini radio masih tetap memainkan kiprahnya sebagai media massa, meskipun televisi dan surat kabar atau majalah mengalami kemajuan pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Bahkan radio mempunyai kelebihan tersendiri, alasannya yaitu seorang sanggup mengikuti sambil tetap melaksanakan pekerjaaanya. Berbeda dengan surat kabar atau televisi yang memerlukan penglihatan.[7]
4. Pengertian efektifitas
Secara umum mengambarkan hingga seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih lampau ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas berdasarkan Hidayat (1986) yang menerangkan bahwa :
“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh sasaran (kuantitas,kualitas dan waktu) sudah tercapai. Dimana makin besar presentase sasaran yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
5. Metode Dakwah
Adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang da'i untuk mencapai tujuan tertentu atas dasar pesan yang tersirat dan kasih akung yang bertumpu pada pandangan human oriented, lantaran Islam yaitu agama salam yang menebarkan rasa tenang menempatkan insan dalam prioritas yang utama, artinya penghargaan insan itu tidaklah dibeda-bedakan berdasarkan itu dan ininya. Menurut rasa maupun agamanya.[8] sepertiyang firman Allah dalam al-Qur'an yang berbunyi:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي ءَادَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَا هُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا (الإسراء:70)
Artinya; "Dan sesungguhnya sudah Kami muliakan belum dewasa Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami diberi mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang tepat atas kebanyakan makhluk yang sudah Kami ciptakan". (QS. Al-Isra': 70).[9]

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teoritis
2.1.1. Pengertian Dakwah
Dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk dari "isim mashdar" kata ini berasal dari fi'il (kata kerja) "da'a-yad'u", yang artinya mengajak atau menyeru. Arti kata dakwah ibarat ini sering di jumpai dalam ayat-ayat al-Qur'an seperti:
أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ (البقرة:221)
Artinya:"…mereka itu menyeru kedalam neraka, dan Allah menyeru ke dalam syurga"
Orang yang memanggil, mengajak atau menyeru atau melaksanakan dakwah dinamakan "da'i" kalau yang menyeru atau da'inya terdiri dari beberapa orang disebut "du'ah".[10]
|
Dalam al-Qur'an surat an-Nahl ayat 125 disebutkan bahwa dakwah yaitu mengajak umat insan ke jalan Allah dengan cara yang bijaksana, nasehat yang baik serta berdebat dengan cara yang baik pula :
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ (النحل: 125)
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui wacana siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk[12].
Walaupun beberapa takrif dakwah diatas tidak sama-beda redaksinya akan tetapi setiap ta’rif dakwah mempunyai tiga unsur pengertian pokok yaitu:
a. Dakwah yaitu proses penyampaian anutan Islam dari seseorang kepada orang lain.
b. Penyampaian anutan Islam tersebut sanggup berupa amar ma'ruf (ajakan kepada kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemaksiatan/ kemunkaran).
c. Usaha tersebut dilaksanakan secara sadar dengan tujuan terbentuknya suatu individu atau masyarakat yang taat dan mengamalkan sepenuhnya seluruh anutan Islam.
melaluiataubersamaini demikian dakwah yaitu segala bentuk acara penyampaian anutan agama Islam kepada orang lain dengan banyak sekali cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan anutan Islam dalam tiruana lapangan kehidupan.
2.1.2. Unsur-Unsur Dakwah
Untuk dakwah yaitu komponen-komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah, unsur-unsur itu yaitu da'i (pelaku dakwah), mad'u (mitra dakwah) maddah (materi dakwah), wasilah (media dakwah), thariqah (metode) dan atsar (efek dakwah).[13]
a. Da'i (pelaku dakwah)
Yang dimaksud da'i yaitu orang yang melaksanakan dakwah baik secara lisan, goresan pena ataupun perbuatan dan baik sebagai individu, kelompok atau berbentuk organisasi atau lembaga. Setiap orang dalam suatu masyarakat mempunyai kewajiban untuk berdakwah, seorang mubaligh tidak harus lulusan sarjana dakwah atau lulusan pendidikan kader dakwah, lantaran lulusan tersebut spesialuntuk ialah modal dasar dalam melaksanakan dakwah. Pribadi atau sosok seorang da'i yaitu sosok insan yang mempunyai nilai keteladanan yang baik (uswatun khasanah) dalam segala hal. Maka seorang mubaligh mempunyai tanggung tanggapan moral serta mempertahankan diri sebagai sebaik-baik umat (khairu ummah). Setiap orang yaitu pemimpin, lantaran itu ia akan dimintai pertanggung jawabanan atas kepemimpinanya kelak ketika menghadap Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته
Artinya: "Setiap engkau yaitu pemimpin dan setiap engkau akan ditanya wacana kepemimpinanya" (al-Hadits).[14]
b. Mad'u (Mitra dakwah)
Unsur dakwah yang kedua yaitu mad'u yaitu insan yang menjadi samasukan dakwah atau insan peserta dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik insan yang beragama Islam atau tidak, atau dengan kata lain insan secara keseluruhan.
Firman Allah
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya; “Dan Kami tidak mengutus engkau, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa diberita gembira dan sebagai pemdiberi peringatan, tetapi kebanyakan insan tiada mengetahui. (Saba' : 28)
Mad'u (mitra dakwah) terdiri dari banyak sekali macam golongan insan oleh lantaran itu menggolongkan mad'u sama dengan menggolongkan insan itu sendiri, mad'u bisa dibagi-bagi berdasarkan agama, status sosial, profesi, ekonomi dan seterusnya. Penggolongan mad'u tersebut antara lain sebagai diberikut:
1. Dari segi sosiologis, ada masyarakat terasing, pedesaan, Kota besar, dan Kota kecil, serta masyarakat di tempat marginal dari Kota besar.
2. Dari segi struktur kelembagaan, ada masyarakat pemerintah dan keluarga.
3. Dari segi sosial kultural, ada golongan priyayi, abangan dan santri, terutama pada masyarakat Jawa.
4. Dari segi tingkatan usia, ada golongan belum dewasa remaja, dan golongan orang tua.
5. Dari segi profesi, ada golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri.
6. Dari segi tingkatan hidup sosial ekonomis, ada golongan kaya, menengah dan miskin
7. Dari segi jenis kelabuin, ada golongan laki-laki dan wanita
8. Dari segi khusus, ada masyarakat tuna susila, tuna wisma, tuna karya, narapidana dan sebagainya.[15]
Seorang da'i harus mengetahi keberagaman audiens, dari sudut ideology, mereka ada yang atheis, musyrik, nasrani dan munafik. Ada juga yang Muslim tapi masih membutuhkan bimbingan atau umat Islam yang masih melaksanakan maksiat. Mereka juga tidak sama dari segi intelektualitas, status sosial, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Ada atasan, ada bawahan, ada yang berpendidikan, ada yang butuh huruf, ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang sehat, ada yang sakit: ada yang Arab dan ada yang non Arab.[16]
c. Maddah (materi dakwah)
Tema sentral dakwah yaitu dinul Islam. Firman Allah:
الْإِسْلامُ اللهِ عِنْدَ الدِّينَ إِنَّ
Artinya : "Sesungguhya agama (yang diridhai) disisi Allah spesialuntuklah Islam" (Ali Imran: 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya; "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan ia di alam abadi termasuk orang-orang yang rugi". (Ali Imran: 85)
Tidak diragukan lagi bahwa Islam mempunyai beberapa keistimewaan antara lain:
1. Islam yaitu din yang benar.
2. Islam yaitu din yang mengatur segala aspek kehidupan manusia.
3. Islam yaitu din yang berlaku (umum) bagi segenap insan pada setiap tempat dan zaman.
4. (Melalui Islam) Allah akan mempersembahkan pahala bagi orang yang taat dan siksa bagi orang yang ingkar.
5. Islam sangat berkepentingan mengantarkan umat insan ketingkat kesempurnaan.
6. Islam yaitu pertengahan dalam aqidah, ibadah, budbahasa dan aturan.
Selain memahami Islam, seorang da'i juga dituntut untuk memahami tujuan islam yang terkandung dalam syariat Islam, yaitu mewujudkan kemaslahatan hamba dan menghalau segala bentuk kerusakan untuk masa kini dan menhadir. Makara seorang da'i yang bijak ialah yang bisa memberikan Islam. Dasar-dasar iman, dan ihsan yang baik. Ia menerangkan secara rinci dan gamblang kepada banyak orang segala hal yang disebutkan dalam al-Qur'an dan as-sunnah, ibarat ibadah dan akhlak.[17]
d. Wasilah (media dakwah)
Unsur dakwah yang keempat yaitu wasilah (media) dakwah yaitu alat yang dipergunakan untuk memberikan maddah dakah (ajaran Islam) kepada mad'u. Untuk memberikan anutan Islam kepada umat, dakwah sanggup menggunakan banyak sekali wasilah. Wasilah dakwah sanggup dibagi tiga golongan yaitu:
1. The spoken words (yang berbentuk ucapan)
Yang termasuk kategori ini yaitu alat yang mengeluarkan bunyi, kesannya spesialuntuk sanggup ditangkap oleh telinga, disebut juga dengan "The audial media" yang bisa berupa ucapan eksklusif yang biasa dipergunakan sehari-hari, telepon, radio, dan sejenisnya termasuk juga dalam bentuk inti.
2. The printed writing (yang berbentuk tulisan)
Yang termasuk di dalamnya yaitu barang-barang tercetak, gambar-gambar tercetak, gambar-gambar, lukisan-lukisan, buku, majalah, surat kabar, brosur, pamphlet, dan sebagainya.[18]
3. The audiovisual (yang berbentuk gambar hidup)
Yaitu ialah penggabungan dari kedua golongan diatas, yaitu yang sanggup didengar dan dilihat, yang termasuk golongan ini dalam film, video, dan sebagainya.
4. Multi Media
Multimedia adalah penerapan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat menolong dan koneksi sehingga pengguna sanggup bernavigasi, diberinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering dipakai dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.
2.1.3. Metode Dakwah
Adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang da'i untuk mencapai tujuan tertentu atas dasar pesan yang tersirat dan kasih akung yang bertumpu pada pandangan human oriented, lantaran Islam yaitu agama salam yang menebarkan rasa tenang menempatkan insan dalam prioritas yang utama, artinya penghargaan insan itu tidaklah dibeda-bedakan berdasarkan itu dan ininya. Menurut rasa maupun agamanya.[19] sepertiyang firman Allah dalam al-Qur'an yang berbunyi:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي ءَادَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا (الإسراء:70)
Artinya; "Dan sesungguhnya sudah Kami muliakan belum dewasa Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami diberi mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang tepat atas kebanyakan makhluk yang sudah Kami ciptakan". (QS. Al-Isra': 70).[20]
Pedoman pokok metode dakwah terdapat pada firman Allah surat An-Nahl ayat 125
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artinya; "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan pesan yang tersirat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui wacana siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. An-Nahl: 125)
Dari ayat diatas secara garis besar ada 3 pokok metode (thariqah) dakwah yaitu:
a) Bil Hikmah
Berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi samasukan dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka. Sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi terpaksa/keberatan.
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 269
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya : "Allah menganugrahkan al pesan yang tersirat (kefahaman yang dalam wacana Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al pesan yang tersirat itu, ia benar-benar sudah dianugrahi karunia yang banyak.
b) Mauidhah Hasanah
Berdakwah dengan mempersembahkan nasehat-nasehat dengan memberikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih akung, sehingga nasehat anutan Islam yang disampaikan itu sanggup menyentuh hati mereka.
Firman Allah surat Ali Imran ayat 138
هَذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya; "(Al Qur'an) ini yaitu penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa".
c) Mujadalah
Yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran atau membantah dengan cara yang sebaik-baiknya dengan tidak mempersembahkan tekanan-tekanan dan tidak pula dengan menjelekkan yang menjadi damasukan dakwahnya.
2.1.4. Atsar (Efek) Dakwah
Setiap agresi dakwah akan mengakibatkan reaksi. Demikian juga dakwah. Jika dakwah sudah dilakukan oleh seorang da'i dengan maddah, wasilah dan thariqah maka akan timbul response dan imbas (atsar) pada mad'u.
Atsar (efek) dakwah atau sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari proses dakwah ini seringkali dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian da'i. kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan maka selesailah dakwah. Padahal, atsar dakwah sangat besar artinya dalam penentukan langkah-langkah dakwah diberikutnya.
sepertiyang diketahui bahwa dalam upaya mencapai tujuan dakwah maka kegiatan dakwah selalu diarahkan untuk mensugesti tiga aspek perubahan. Pada diri obyeknya, yakni perubahan pada aspek pengetahuannya (knowledge), aspek sikapnya (attitude) dan aspek perilakunya (behavioral).
melaluiataubersamaini demikian penelitian atau penilaian terhadap peserta dakwah ditekankan untuk sanggup menjawaban sejauh mana ketiga aspek perubahan tersebut, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek behavioral pada diri peserta dakwah.[21]
a. Aspek kognitif
Sesudah mendapatkan pesan/maddah dakwah, kawan dakwah akan menyerap isi pesan tersebut melalui proses berfikir, dan imbas kognitif ini bisa terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, difahami dan dimengerti oleh mad'u wacana isi pesan yang diterimanya.
b. Aspek afektif
Efek ini yaitu ialah imbas dakwah berupa perubahan sikap komunikan (mitra dakwah) setelah mendapatkan pesan. Sikap yaitu sama dengan proses berguru dengan tiga variabel sebagai penunjangnya, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan.
Pada tahap atau aspek ini pula peserta dakwah dengan pengertian dan pemikirannya terhadap pesan dakwah yang sudah diterimanya akan membuat keputusan untuk mendapatkan atau menolak pesan dakwah.
c. Aspek behavioral
Efek ini ialah suatu bentuk imbas dakwah yang berkenaan dengan rujukan tingkah laris kawan dakwah dalam kehidupan sehari-hari. Efek ini muncul setelah melalui proses kognitif dan afektif sebagaimana diungkapkan oleh Rahmat Natawijaya bahwa:
Tingkah laris itu dipengaruhi oleh kognitif (yaitu faktor-faktor yang difahami oleh individu melalui pengamatan dan tanggapan), afektif (yaitu yang dirasakan oleh individu melalui pengamatan dan tanggapan) dan dari perasaan itu timbullah keinginan-keinginan dalam individu yang bersangkutan.[22]
Jika dakwah sudah sanggup menyentuh aspek behavioral yaitu sudah menhadirkan insan melaksanakan secara nyata ajaran-ajaran Islam yang sudah dipesankan dalam dakwah maka dakwah sudah sanggup dikatakan berhasil dengan baik. Dan inilah tujuan final dari dakwah Islam.
2.1.5. Pesan-Pesan Dakwah
Pesan-pesan (message) daripada komunikasi ini secara khas yaitu bersumber dari al-Qur'an yang berbunyi:
الَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَالَاتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا اللَّهَ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا (الأحزاب:39)
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang memberikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan". (QS. Al-Ahzab:39)
Mengenai risalah-risalah Allah ini, Moh. Natsir membaginya dalam tiga serpihan pokok, yaitu:
1. Menyempurnakan korelasi insan dengan khaliqnya, hablum minallah atau mu'amalah ma'al khaliq.
2. Menyempurnakan korelasi insan dengan sesama insan hamblumminan-nas atau mu'amalah ma'al khalqi.
3. Mengadakan keseimbangan (tawazun) antara kedua itu dan mengaktifkan keduanya sejalan dan berjalin.[23]
Apa yang disampaikan oleh M. Natsir itu bekerjsama yaitu termasuk dalam tujuan daripada komunikasi dakwah dimana pesan-pesan dakwah hendaknya sanggup mencapai samasukan utama dari kesempurnaan korelasi antara insan (khalqi) dengan penciptanya (khaliq) dan mengatur keseimbangan diantara dua hubungaan tersebut (tawazun). Sedangkan yang dimaksud dengan pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana yang digariskan oleh al-Qur'an yaitu berbentuk pernyataan maupun pesan (risalah) al-Qur'an dan sunnah. Karena al-Qur'an dan sunnah itu sudah diyakini sebagai all encompassing the way of life bagi setiap tindakan kehidupan Muslim, maka pesan-pesan dakwah juga meliputi hampir tiruana bidang kehidupan itu sendiri.
melaluiataubersamaini demikian yang dimaksud atas pesan-pesan dakwah itu ialah tiruana pernyataan yang bersumberkan al-Qur'an dan sunnah baik tertulis maupun verbal dengan pesan-pesan (risalah) tersebut.[24]
2.2. Radio Streaming Sebagai Media Dakwah
2.2.1. Pengertian Radio Streaming
Radio streaming mulai dikembangkan atau didemonstrasikan pada tahun 2006 kemudian dan kini sudah menjadi instrument sosial yang unik.[25] Terpakainya radio streaming ibarat di Negara kita remaja ini dalam fungsinya sebagai medium nampaknya penting dari surat kabar lantaran radio streaming bisa kita dengarkan disaat jam kantor ataupun disaat kita sibuk dalam mengerjakan tugas. Kalau medium pers sebagai alat komunikasi yang berbentuk lembaran-lembaran tercetak dan terbit teratur, atau masuk pada jenis media yang berbentuk goresan pena (the printed writing), maka radio streaming sebagai alat komunikasi massa mempunyai bentuk tersendiri.
Radio streaming memperoleh lambang-lambang komunikasi yang berbunyi dan spesialuntuk sanggup ditangkap oleh pendengaran (bersifat audial). Makara radio streaming masuk pada jenis media berbentuk ucapan atau bunyi (the spoken words). Lambang-lambang komunikasi yang berbunyi yang diterima oleh PC penerima radio streaming dipancarkan atau disiarkan acara radio streaming (diberita, musik, reportase dan lain-lain), yang sekaligus sanggup diterima oleh ratusan orang pada tempat yang relative tak terbatas melalui PC, radio streaming ini dilakukan atas menolongan server yang didasarkan pada media internet. Demikianlah medium ini, sehingga kelihatan bahwa radio streaming lebih dinamis dari surat kabar dan kini sudah ialah medium komunikasi massa yang penting.[26]
Radio streaming sebagai media elektronik, dimasukkan kepada komunikasi massa, lantaran ada diberita yang disiarkan secara luas dan sanggup di dengar oleh orang banyak, kini radio streaming masih tetap memainkan kiprahnya sebagai media massa, meskipun televisi dan surat kabar atau majalah mengalami kemajuan pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Bahkan radio Streaming mempunyai kelebihan tersendiri, alasannya yaitu seorang sanggup mengikuti sambil tetap melaksanakan pekerjaaanya. Berbeda dengan surat kabar atau televisi yang memerlukan penglihatan.[27]
Radio streaming juga mempunyai kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, alasannya yaitu sebagai media buta, radio streaming menstimulasi begitu banyak bunyi dan berupa memvisualisasikan bunyi penyiar ataupun informasi faktual melalui pendengaran pendengarnya.[28] Radio streaming ialah media audio elektronik yang sanggup menyiarkan tanpa batas, hingga informasi komunikasi sanggup terjangkau oleh masyarakat dan mempunyai nilai simpel edukatif, secara formal ataupun non formal.[29]
Radio siaran mendapat julukan "kekuasaan kelima" atau the fifth estate, setelah pers dianggap sebagai "kekuasaan keempat" (the fourth esatate) dan tiga lembaga lainnya eksekutif, legislatif, yudikatif, masing-masing sebagai kekuasaan pertama, kedua dan ketiga.
Dibandingkan dengan siaran televisi, siaran televisi bekerjsama lebih lengkap daripada radio alasannya yaitu radio bersifat auditif spesialuntuk untuk didengarkan. Televisi bersifat audio visual selain untuk didengarkan, juga untuk dilihat. Meskipun demikian, hingga kini televisi belum pernah didiberi julukan "kekuasaan keenam" (the sixth estate).
Para andal komunikasi memdiberi julukan kekuasaan kelima kepada radio lantaran dibuktikan oleh sejarah yakni ketika menjelang, semasa dan setelah perang dunia II, tatkala Jerman, Italia dan Jepang di satu pihak, terlibat dalam perang radio dengan Inggris, Amerika dan Rusia dan Negara-negara lainnya di lain pihak.
Sampai kini pun, kalau terjadi kudeta di sebuah Negara diantara sekian banyak media massa, yang pertama-tama diincar yaitu stasiun radio siaran. Mengapa radio dijuluki kekuasaan kelima? Ada tiga faktor yang mendukung yaitu:
a. Siaran radio bersifat langsung
Bahwa suatu pesan yang akan disiarkan sanggup dilakukan tanpa proses yang rumit. Penyampaian pesan propaganda lebih efektif dan efisien melalui radio lantaran eksklusif tertuju ke rumah-rumah, dan eksklusif pula sanggup disampaikan melalui mikrofon.
b. Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan
Bagi radio tidak ada jarak waktu, begitu suatu pesan diucapkan oleh seorang penyiar atau orator, pada ketika itu juga sanggup diterima oleh khalayak. Bagi radio tiada pula jarak ruang; bagaimanapun jauhnya samasukan yang dituju, radio sanggup mencapainya, pegunungan, lembah, padang pasir, ataupun samudra tidak menjadi rintangan. Suatu pesan yang disiarkan dari suatu tempat di suatu Negara, sanggup hingga seketika di tempat lain, Negara lain dan benua lain.
c. Siaran radio mempunyai daya tarik
Sebelum pesawat televisi muncul sebagai pemanis rumah tangga sekitar tahun lima puluh, pada waktu spesialuntuk terdapat dua jenis media massa, surat kabar atau majalah dan radio, radio mempunyai daya tarik, disebabkan oleh tiga unsur yang menempel padanya, begitu juga dengan radio streaming, yakni:
1. Kata-kata verbal (spoken word)
2. Musik (music)
3. Efek bunyi (sound effect)
melaluiataubersamaini dihiasi musik dan di dukung imbas suara, ibarat bunyi binatang, hujan atau badai, kendaraan beroda empat atau pesawat terbang, dan lain-lain, suatu acara yang disajikan radio menjadi hidup.[30]
2.2.2. Kelebihan dan Kekurangan Radio
Salah satu kelebihan media radio streaming dibanding dengan media lainnya, ialah cepat dan juga tidak mengenal batas waktu dan tempat. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain ibarat memasak, menulis, menjahit dan semacamnya. Suatu hal yang mustahil terjadi pada media lain ibarat TV, film dan surat kabar.[31]
Kelebihan-kelebihan media radio streaming sebagai media dakwah berdasarkan Basuki Suhardiman adalah:[32]
1. Bersifat langsung
Untuk memberikan dakwah melalui radio streaming, tidak harus melalui proses yang kompleks sebagaimana penyampaian dakwah lewat pers atau majalah umpamanya, begitu juga dengan radio streaming. melaluiataubersamaini mempersiapkan materi, da'i sanggup secara eksklusif memberikan dakwah di depan mikrofon secara live.
2. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan
Faktor lain yang menimbulkan radio dianggap mempunyai kekuasaan ialah bahwa radio streaming tidak mengenal jarak dan rintangan selain waktu, ruang pun bagi radio streaming tidak masalah, bagaimanapun jauhnya samasukan yang dituju. melaluiataubersamaini radio streaming sanggup dicapainya wilayah yang ada dan tidak menjadi rintangan.
3. Radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat
Faktor ketiga yang menimbulkan radio siaran mempunyai kekuasaan ialah daya tarik yang besar lengan berkuasa yang dimilikinya. Daya tarik ini ialah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-kata dan imbas suara.
4. Tidak terhambat oleh tingkat ketidak mampuan baca tulis
Disamping keuntungan-keuntungan tersebut diatas, radio streaming juga mempunyai keuntungan-keuntungan yang lain, yaitu siaran radio tidak terhambat oleh tingkat ketidakmampuan baca tulis khalayak. Di beberapa Negara Asia, tingkat ketidakmampuan baca tulis populasinya lebih dari 70 persen. Jutaan orang ini tidak disentuh oleh media massa lain, kecuali siaran radio dalam bahasa mereka.
Menurut Ahmad Rohani radio juga mempunyai kelebihan dan belum sempurnanya. Adapun kelebihan dari radio streaming adalah:
1. Siaran sanggup menjangkau pendengar dalam waktu singkat.
2. Pendengar yang aktif sanggup disiapkan (partisipasi aktif)
3. Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan sebagainya.
4. Langsung dan up to date
5. Realistis, maksudnya insiden atau kegiatan yang disiarkan lebih riil dibandingkan insiden atau insiden yang sama.
6. Mempengaruhi emosi
7. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar
8. Dapat direkam sebagai materi laporan atau refrensi pengetahuan
9. Radio sanggup menjanjikan laporan in the spot
10. Siaran-siaran yang actual sanggup mempersembahkan suasana kesegaran pada serpihan besar topic.
Dari beberapa kelebihan tersebut, tentunya terdapat belum sempurnanya-belum sempurnanya antara lain:
1. Tidak bisa membuat interaksi secara spontan
2. Biaya yang relatif mahal
3. Pendengar tidak sanggup dikontrol keaktifannya
4. Siaran mudah terganggu oleh jaenteng
5. Rendahnya kemampuan memindahkan pesan-pesan yang sifatnya rumit, alasannya yaitu daya tangkap pendengaran insan lebih rendah dibanding daya penglihatannya.
6. Sifat komunikasinya one way communication.
Adapun kekuarangan radio berdasarkan Edward Dapari Colin Mac Andrews yaitu :
1. Radio tidak sanggup mempersembahkan informasi secara terperinci, alasannya yaitu para pendengarnya segera lupa.
2. Radio ialah komunikasi satu arah, lantaran penyiar tidak tahu bagaimana reaksi pendengarnya. [34]
2.3. Hasil Penelitian Terlampau
Dalam kaitannya dengan penelitian terlampau maka dalam hal ini penulis belum menemukan penelitian yang serupa dengan judul yang di maksud dengan judul “Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik”.
.


KERANGKA KONSEPTUAL
3.1. Kerangka Konseptual
|
| ||||||||||||
![]() | |||||||||||||
![]() | |||||||||||||
![]() | |||||||||||||
| |||||||||||||
Dalam hal ini penulis akan mempertegas kembali judul yang di angkat yaitu ““Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik”
a. Pengertian efektifitas:
secara umum menunjukan hingga seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih lampau ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas berdasarkan Hidayat (1986) yang menerangkan bahwa :
“Efektifitas yaitu suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh sasaran (kuantitas,kualitas dan waktu) sudah tercapai. Dimana makin besar presentase sasaran yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
|
b. Pengertian radio Streaming
Banyak media yang ada di indonesia, terutama media yang fenomenal dalam keberadaanya yakni media radio. Dalam perkembangannya radio mulai berkembang dan mulai faham dengan teknologi yang ada, dengan demikian media radio mengikuti perkembangan dengan adanya media radio streaming, yakni media radio yang menggunakan jaenteng dalam memberikan suatu materi atau sesuatu yang ingin disampaikan kepada pendengar yang ada.
c. Madu Yaman Mamba’ussholihin Fm (MY MBS FM)
Adalah radio komunitas dakwah berbasis pesantren yang di dukung pula oleh teknologi radio streaming atau radio internet, bergelombang di chgual 107,7 MHz yang berjargon wahana syi’ar kajian dan nada islami.
Melihat kerangka konseptual yang ada, maka sanggup sedikit digambarkan bahwa dalam penelitian nanti yang akan dibahas oleh peneliti yaitu bagaimana efektifitas radio streaming MY MBS FM dalam berdakwah.
Kedua metode ini bisa efektif atau tidak efektif. Program atau materi yang di siarkan lewat radio streaming di MY MBS FM dikatakan efektif apabila sanggup mengantarkan pemahaman pendengar dalam mencapai tujuan pemahaman keagamaan. Sebaliknya, metode ini dikatakan tidak efektif kalau memang tidak memicu perkembangan kemampuan pemahaman keagamaan.
Efektif tidaknya metode tergantung pada kreatifitas Da’i dalam menggunakannya, dan kesesuaiannya dengan materi, tujuan dan keadaan kelas. Seorang Da’i yang kreatif akan mengkombinasikan banyak metode dengan metode-metode yang lain dan mengelola sedemikian rupa, sehingga para pendengar semakin tertarik dengan isi dan materi dakwah yang disampaikan.
3.2 Hipotesis
Hipotesis ialah jawabanan sementara atas pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat “Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik”.

METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Dan Rancangan/Desain Penelitian
Jenis dan rancangan dalam metode penelitian penulis menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif yang mana penulis ini ialah mekanisme penelitian yang menghasilkan imbas atau data deskriptif berupa hasil angket dan Untuk mengetahui Bagaimana metode dakwah Radio Streaiming efektif dilaksanakan di Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik.
4.2. Variabel dan Definisi Operasional
a. Klasifikasi Variabel
Sesuai dengan judul dalam penelitian Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik maka berdasarkan penulis judul tersebut ada 1 variabel.
- Efektifitas Radio Streaming MY MBS FM
b. Definisi Operasianol
Untuk mengetahui makna bekerjsama dari judul di atas maka ada baiknya kalau kita mencoba untuk mengetahui definisi konsepnya terlebih lampau. Adapun konsep yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah;
![]() |
6. Dakwah
Ajakan yang dilakukan untuk membebaskan individu dan masyarakat dari imbas eksternal nilai-nilai Syaithaniyah dan kejahatan menuju internalisasi nilai-nilai ketuhanan.
7. Radio jaenteng atau radio streaming
Radio yang menggunakan media internet dalam me-relay atau menyiarkan program—program yang ada di radio tersebut dengan jangkauan yang tak terbatas melalui media internet.
8. Pengertian Radio
Radio mulai dikembangkan oleh Marconi yang mendemonstrasikan pada The New Time pada tahun 1901. Radio sendiri dipakai dengan baik disekitar tahun 1920 dan kini sudah menjadi instrument sosial yang unik. Terpakainya radio ibarat di Negara kita remaja ini dalam fungsinya sebagai medium nampaknya lebih penting dari pada surat kabar. Kalau medium pers sebagai alat komunikasi yang berbentuk lembaran-lembaran tercetak dan terbit teratur, atau masuk pada jenis media yang berbentuk goresan pena (the printed writing), maka radio sebagai alat komunikasi massa mempunyai bentuk tersendiri.
Radio sebagai media elektronik, dimasukkan kepada komunikasi massa, lantaran ada diberita yang disiarkan secara luas dan sanggup di dengar oleh orang banyak, kini radio masih tetap memainkan kiprahnya sebagai media massa, meskipun televisi dan surat kabar atau majalah mengalami kemajuan pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Bahkan radio mempunyai kelebihan tersendiri, alasannya yaitu seorang sanggup mengikuti sambil tetap melaksanakan pekerjaaanya. Berbeda dengan surat kabar atau televisi yang memerlukan penglihatan.[35]
9. Pengertian efektifitas
Secara umum mengambarkan hingga seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih lampau ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas berdasarkan Hidayat (1986) yang menerangkan bahwa :
“Efektifitas yaitu suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh sasaran (kuantitas,kualitas dan waktu) sudah tercapai. Dimana makin besar presentase sasaran yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
10. Metode Dakwah
Adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang da'i untuk mencapai tujuan tertentu atas dasar pesan yang tersirat dan kasih akung yang bertumpu pada pandangan human oriented, lantaran Islam yaitu agama salam yang menebarkan rasa tenang menempatkan insan dalam prioritas yang utama, artinya penghargaan insan itu tidaklah dibeda-bedakan berdasarkan itu dan ininya. Menurut rasa maupun agamanya.[36] sepertiyang firman Allah dalam al-Qur'an yang berbunyi:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي ءَادَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَا هُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا (الإسراء:70)
Artinya; "Dan sesungguhnya sudah Kami muliakan belum dewasa Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami diberi mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang tepat atas kebanyakan makhluk yang sudah Kami ciptakan". (QS. Al-Isra': 70)[37].
4.3. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling
4.3.1. Populasi
Adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin mereview tiruana elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya ialah penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (perhitungan)[38]. Adapun populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendengar radio streaming radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
4.3.2. Sampel
Sampel yaitu sebagian individu atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penlitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud menggeneralisasikan yaitu mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.[39]
4.3.3. Teknik Sampling
Teknik sampling yaitu metode atau cara yang dipakai untuk mengambil sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampel, yaitu: suatu sampel yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau tempat tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.[40]
Maksud penulis sampel dalam penelitian ini adalah Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin FM Suci Manyar Gresik.
4.4. Jenis Dan Sumber Data
a. Jenis data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
1) Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang memberikan kualitas, mutu dari sesuatu yang ada berupa keadaan, proses kejadian, insiden dan lain-lain yang ditetapkan dalam bentuk perkataan.
Data kualitatif dalam penelitian ini meliputi:
a) Keadaan Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin FM Suci Manyar Gresik Dan Semua Crew yang bertugas.
b) Tanggapan dari tiruana pendengar.
2) Data kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data yang ditetapkan dalam bentuk angka. Data dalam penelitian ini meliputi wacana jumlah Pendengar, karyawan, masukana dan pramasukana.
b. Sumber data
Adapun sumber data dalam penelitian ini meliputi:
1) Sumber data primer
Yaitu sumber pokok yang berkaitan dengan tema, sumber-sumber tersebut adalah:
a) Hasil observasi langsung
b) Hasil interview eksklusif dengan informan
c) Hasil angket yang dikirim pada responden
2) Sumber data sekunder
Sumber data sekunder yang sanggup mendukung pembahasan tema, diantaranya yaitu hasil dokumentasi yang berupa buku-buku, majalah, artikel di internet dan lain sebagainya.
4.5. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diharapkan penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai diberikut:
1) Metode interview
Metode interview yaitu mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyan secara verbal untuk dijawaban secara verbal pula. Ciri utama interview yaitu kontak eksklusif dengan tatap muka, antara pencari informasi dengan sumber informasi. Metode ini dipakai untuk memperoleh data wacana efektifitas radio streaming madu Yaman Mambaus Sholihin Fm.
2) Metode observasi
Metode obsevasi yaitu metode pengamatan yang dipakai untuk mengetahui sesuatu yang bersangkutan dengan variabel.
3) Angket
Angket yaitu daftar pertanyaan (isian) guna penyelidikan.[42] Untuk mencari ada tidaknya Efektifitas Dakwah Radio Streaming di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
4) Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara penyelidikan benda-benda tertulis ibarat buku-buku, majalah.[43] Seperti hal-hal catatan, transkip (salinan), buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, acara dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data wacana stuktur tata kerja Pengurus Lembaga Penyiaran Dan Pemberdayaan Masyarakat, sejarah berdirinya, letak geografis dan masukana pramasukana di Studio Madu Yaman Mambaus Sholihin F,m Suci Manyar Gresik.
4.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Untuk sanggup mengetahui instrumen apa yang dipakai dalam penelitian. Terlebih lampau harus melaksanakan metode penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sekaligus instrumen sebagai diberikut:
1) Metode Observasi
Observasi yaitu pengalaman dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini dipakai dengan maksud untuk mencari data secara seksama terkena keadaan atau insiden yang bekerjsama sesuai dengan data yang diperlukan. Instrument yang dipakai adalah sign sistem yaitu memdiberi tanda pada tempat insiden muncul yang sudah didaftar pada pedoman observasi.
2) Metode Interview
Interview yaitu suatu proses tanya tanggapan verbal yang dilakukan oleh pewawancara untuk mendapatkan informasi dari yang diwawancara. Metode ini dipakai untuk memperoleh data dari nara sumber secara verbal yaitu dengan cara chatting online, instrumen yang dipakai adalah instrument guide.
3) Metode Angket Atau Kuesioner
Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang dipakai untuk memperoleh informasi dari responden. Metode ini dipakai untuk mendapatkan data wacana tanggapan Pendengar terhadap Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm.
4) Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data melalui catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen dan lain-lainnya. Metode ini dipakai untuk memperoleh data wacana citra umum obyek penelitian. Instrumen yang dipakai adalah check-list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.
4.7. Tempat Dan Waktu Penelitian
4.7.1. Tempat penelitian
Tempat penelitian yaitu di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
4.7.2. Waktu penelitian
Waktu penelitian yaitu penulis mengagendakn 20 Mei – 30 Juni 2011.
4.8. Analisis Data
Analisis data yaitu mengolah data yang diperoleh dalam penelitian untuk memilih jawabanan atas permasalahan penelitian. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini yang berupa data kualitatif yang berbentuk kata-kata akan disisihkan untuk sementara, lantaran akan sangat berkhasiat untuk menyertai dan melengkapi citra yang diperoleh dari analisis data kuantitatif.
Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan rumus statistik, selanjutnya data tersebut diinterpretasi dan diambil kesimpulan.
Adapun rumus statistik yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
a. Prosentase
Rumus ini dipakai untuk mencari kesimpulan dari data yang sudah diperoleh, yaitu data wacana Efektifitas Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm.
Rumus: P =

Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Sesudah prosentase diperoleh, kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang kualitatif dengan standar yang dikategorikan sebagai diberikut:
76% - 100% = Baik
56% - 75% = Cukup Baik
40% - 55% = Kurang Baik

HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
5.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm
Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm ini mengalami dua kali peresmian, pertama di resmikan oleh KH. Masbuhin Faqih pada selasa 18 desember 2007, Dan diresmikan kedua kalinya oleh Al-Habib Abdullah Baharun dari universitas Al-Ahqaf Yaman pada tanggal 26 Januari 2010.
Komunitas ini lahir pada mulanya dimotori oleh dekan fakultas dakwah H. Ainul Heri Abbas, MA dan keluarga besar Pondok Pesantren Mambaus Sholihin pada tahun 2007 dan selanjutnya seiring dengan semakin banyaknya anggota dan sambutan positif masyarakat di wilayah kecamatan Manyar yang meliputi siswa, mahasiswa, alumni, wali santri dan masyarakat umum yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama secara legal membentuk suatu intitusi yang didiberi nama Lembaga Penyiaran dan Pemberdayaan Masyarakat Madu FM Yaman Mambaus Sholihin, akte notaris Badrus Saleh, SH., No 10 tanggal 15 Desember 2009. [45]
|
Selang beberapa tahun berjalan dengan siaran-siaran dakwah yang relatif padat kemudian S MBS FM ini atas inisiatif dari pemangku pondok pesantren mambaus sholihin KH, Masbuhin Faqih merubah namanya menjadi MY MBS FM dengan nama panjang Radio Madu Yaman Mambaussholihin Fm, lantaran sifat radio ini juga menjalin kolaborasi dengan radio Madu Yaman yang berpusat di universitas Al Ahqaf yaman melalui teknologi radio internet atau streaming.
MY MBS FM sendiri mempunyai radio streaming yang beralamatkan di http://119.110.82.187:1077.listen. melaluiataubersamaini demikian MY MBS Fm tidak lagi mengalami kesusahan dalam memberikan materi dakwah yang ada.
5.1.2. Letak Geografis Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm
Radio Madu Yaman Mambaussholihin Fm terletak di Kecamatan Manyar Kabupaten. Tepatnya di desa Suci kurang lebih 15 KM sebelah barat dari pusat kota Gresik.
Secara matematik letak Radio Madu Yaman Mambaussholihin Fm Suci Manyar Gresik sangat strategis (tepat disebelah jalan utama) dan mudah dijangkau dari berbagai penjuru, menjadikan Radio Madu Yaman Mambaussholihin Fm yaitu sebuah radio yang tergolong cepat perkembangannya.
5.1.3. Visi Dan Misi
1) Visi Radio MY MBS FM
v Menjadi wahana syiar kajian dan nada islami dan masukana komunitas yang dimanis, agamis dan produktif.
v menjadi sumber Informasi bagi Civitas akademik INKAFA dan khalayak dengan basis ilmiah dan kepesantrenan.
2) Misi Radio MY MBS FM
v Menyebarluaskan informasi, edukasi dan hiburan melalui pendekatan audio.
v Melakukan pelestarian budaya-budaya Gresik melalui pendekatan audio.
v Menjalin komunikasi perjuangan dengan produk atau jasa yang berkarakter.
v Menjadi lembaga yang memmenolong menyediakan informasi.
v Mengumpulkan, mengelolah dan menyajikan Sumber daya yang ada di INKAFA dalam acara siar dan kegiatan ilmiah yang sanggup dinikmati dan bermanfaa bagi komunitas civitas akademik INKAFA, pesantren dan masyarakat luas.
v Transformasi informasi positif dan edukatif serta wawasan khazanah keilmuan kepada khalayak.
5.1.4. Aspek Program
a. Segmentasi Target Pendengar
Radio komunitas pesantren MY MBS FM yang terletak di komplek pondok pesantren Mambaus Sholihin Suci Manyar Gresik yang masyarakatnya beragama Islam dan berwiraswasta di bidang perdagangan dan pekerja industri pabrik maka untuk bisa bermanfaa khususnya komunitasnya maka acara siar yang disajikan harus sesuai dengan lingkup komunitas sehingga selain ada kajian-kajian keagamaan, dialog–dialog interaktif juga dibutuhkan hiburan-hiburan musik-musik islami.
b. Penggolongan dan Presentasi Mata Acara Siaran
Penata acara harus jeli memperhatikan apa yang disenangi pendengar, selain kapan pendengar biasa mendengarkan di waktu yg tepat. Pola acara yaitu susunan mata acara yang memuat penggolongan, jenis, hari, waktu, dan lamanya serta frekuensi siaran setiap mata acara dalam suatu periode tertentu sebagai panduan dalam penyelenggaraan siaran.
Table 5.1
Format Siar
No | Komposisi siaran | Presentase |
1 | Informasi Agama | 30 % |
2 | Musik | 20 % |
3 | Iklan layanan masyarakat | 5 % |
4 | Kajian Pendidikan | 45 % |
Jumlah | 100% |
Sumber; data statistic radio tahun 2010
Dalam memilih program, Programmer akan mengumpulkan terlebih lampau referensi-referensi yang diperlukan, kebijakan siaran dari pemimpin stasiun radio, dilema sosial budaya yang berkembang di tengah masyarakat, jangkauan siaran, hasil jajak pendapat pendengar, dan tentu analisis materi siaran yang mengacu pada kebijaksanaan umum siaran radio.
Berikut ini yaitu beberapa table jadwal dan hidangan siaran yang terlaksana di radio MY MBS FM.
Table 5.2
Karakter Musik :
No | Menu music | Presentase |
1 | Sholawat | 25% |
2 | Nasyid | 10% |
3 | Gambus | 15% |
4 | Pop Islami | 20% |
5 | Nasyidah ria | 10% |
6 | Timur tengah | 20% |
Jumlah | 100% |
Sumber; data statistic radio tahun 2010
Dilihat dari karakter music yang disajikan radio MY MBS FM maka kita bisa mengetahui rujukan siarannya yang bernuansakan islami, lantaran disetiap acara hampir tiruananya mengajak ke dalam kebaikan. Meskipun kadang banyak orang yang kurang sadar bahwa secara tidak eksklusif ia sudah di dakwahi.
Table 5.3
Jadwal Radio MY MBS FM Program Siaran Harian
NO | WAKTU | ACARA | MENU | KET | PENANGGUNG JAWAB DAN PENGGANTI |
1 | 03;00 05:30 | OPENING PROGRAM | ADZAN - AL-FATIHAH - SURAT YASIN + TILAWAH | OFF AIR | MUHAMMAD & MAHBUB |
2 | 05 : 30 06 : 00 | NGAJI PAGI (Live) | AL-QISHO SALAFUS SHOLIH TANYA JAWAB AGAMA | LIVE | |
3 | 06 : 30 07 : 00 | KISAH HIKMAH PAGI | SHOLAWAT | ON AIR | MAHBUB & FERY |
4 | 07 : 00 08 : 00 | MORNING MUSIC | OBROLAN MOTIVASI INFORMASI,& POP RELIGI | ON AIR | HUSEN R |
5 | 08 : 00 09 : 00 | TIMUR TENGAH | LAGU PADANG PASIR | ON AIR | MAHBUB/ PENYIAR GOOD MORNING |
6 | 09 : 00 10 : 30 | LENTERA QOLBU (Live) | NGAJI IHYA' ULUMUDDIN (ROMO KYAI) | LIVE | FERRY & SHOHIB |
7 | 10 : 30 11 :30 | NASYID | WAHANA KEISLAMAN | ON AIR | FAHRI |
PANGGILAN SUCI | ADZAN DHUHUR & WIRID | PENYIAR NASYID | |||
9 | 11 : 30 13 ; 30 | SIAGA | GAMBUS N ZAFIN | ON AIR | DHIYA’UL FUAD |
10 | 13 ; 30 15 ;00 | TEMBANG SANTRI | NASYIDAH RIA | ON AIR | VERY FADLI,FAUZI |
11 | 15 : 00 16 : 00 | PANGGILAN SUCI | ADZAN ASHAR | OFF AIR | PENYIAR TEMBANG SANTRI |
LANTUNAN SYAIR | SYIRIA | ||||
12 | 16 : 00 17 : 00 | ASYIK BIN NABI | SHOLAWAT + UNTAIAN CINTA/PENGETAHUAN AGAMA | ON AIR | HUSEN & FAHRI |
13 | 17 : 30 18 : 00 | PENGAJIAN | MINHAJUL ‘ABIDIN | OFFAIR | PENYIAR ASYIK BINNABY |
PANGGILAN SUCI | ADZAN MAGHRIB | OFF AIR | PENYIAR ASYIK BINNABY | ||
14 | 18 : 00 21: 00 | MADU YAMAN | PANGAJIAN, RIYADLUSSHOLIHIN | LIVE | MAHBUB |
PANGGILAN SUCI | ADZAN MAGHRIB | OFF AIR | PENYIAR ASYIK BINNABY | ||
15 | 19 : 00 20 : 30 | MADU YAMAN | PANGAJIAN, Tanya JAWAB AGAMA dll | ON AIR | MAHBUB |
16 | 20 : 30 21 : 00 | LENTERA QOLBU | HABIB SYAIKH | OFF AIR | MAHBUB |
17 | 21 : 30 23 : 30 | LIGHTNESS IN THE NIGHT | Pop RELIGI/MOTIFASI | ON AIR | JACK, JUN,DIYACK |
18 | 24 : 00 | CLOSING PROGRAM | AL-FATIHAH + IILAHILAS | OFFAIR |
Sumber; data statistic radio tahun 2010
Table 5.4
JADWAL KAJIAN RADIO MADU FM YAMAN
Disiarkan eksklusif dari Universitas Al Ahgaf Hadhramaut Yaman
HARI | JAM YAMAN/INDO | MATERI | NAMA USTAD |
Sabtu | 14.00-15.00/18.00-19.00 15.00-16.00/19.00-20.00 16.00-17.00/20.00-21.00 | Riyadussalihin Fiqih (Fathul Qarib) Hayatus Sahabah | Ust. Faiz Nur Kholis Ust. Moh. Najib Ust. Andre Vratama |
Ahad | 14.00-15.00/18.00-19.00 15.00-16.00/19.00-20.00 16.00-17.00/20.00-21.00 | Riyadussalihin Fathulqaribul Mujib Fittarhib Wattarghib As Syamail Muhammadiya | Ust. Faiz Nur Kholis Ust. Asfiyaur Rahman Ust. Ali Imran Mashadi |
Senin | 14.00-15.00/18.00-19.00 15.00-16.00/19.00-20.00 16.00-17.30/20.00-21.30 | Biografi Ulama Al Matjarur Rabih Obrolan Santri | Ust. Moh. Ikrom Rijal Ust. DzulQadri HIMMAH FM |
Selasa | 12.00-13.00/16.00-17.00 14.00-15.30/18.00-19.30 15.00-16.00/19.00-20.00 16.00-17.00/20.00-21.00 | Nashoihul Ibad Siaran Ulang Obrolan Santri - Nahwu | Ust. Ja'far Tayyar HIMMAH FM Ust. Omeng Ratna W. |
Rabu | 14.00-15.00/18.00-19.00 15.00-15.30/19.00-19.30 16.00-17.00/20.00-21.00 | Riyadussalihin Tarjamah Quran Risalah Muawanah | Ust. Faiz Nur Kholis Ust. Asep Jailani Ust. A.M. Sadul Kholqi |
Kamis | 14.00-15.00/18.00-19.00 15.00-16.00/19.00-20.00 16.00-17.00/20.00-21.00 | Riyadussalihin Fiqih (Fathul Qarib) Sirah Nabawiyah | Ust. Faiz Nur Kholis Ust. Mohammad Najib Ust. Abdul Aziz Muslim |
Jumat | 13.30-14.00/17.30-18.00 14.00-15.30/18.00-19.30 15.30-16.00/19.30-20.00 16.00-17.00/20.00-21.00 | Tarjamah Al Quran Obrolan santai Ustadah - Dialog Sunnah Bidah | Ust. Asep Jailani Ustdh HIMMAH FM Yaman Ust. Asep Jailani Ust. Jafar, Ust. Asfiya, Ust. Asep |
Sumber; data statistic radio tahun 2010
Table 5.5
Program Acara Mingguan
NO | WAKTU | HARI | ACARA | MENU | KET | PENANGGUNG JAWAB DAN PENGGANTI |
1 | 05 : 30 06 : 30 | Selasa Kamis Jum’at, | HIKMAH PAGI | DIALOG AGAMA | On Air | Mahbub & fahri |
2 | 05 : 30 06 : 00 | Jum’at | PENGAJIAN | SUNNAH dan BID’AH | Live | Dhiya’ |
3 | 09 : 00 11 : 30 | Kamis | PENGAJIAN | Kajian Dalailul Khoirot | Live | Joko |
4 | 09 : 30 11 : 30 | Selasa | PENGAJIAN | Penpenghasilanan Ust Faqih | On Air | Mahbub |
Sumber; data statistic radio tahun 2010
Table 5.6
Program Acara 1 Bulanan
NO | WAKTU | HARI | ACARA | MENU | KET | PENANGGUNG JAWAB DAN PENDAMPING |
1 | 09 : 30 11 : 30 | Selasa | DIALOG KELUARGA SAKINAH | DIALOG AGAMA | LIVE | Mahbub & fahri |
2 | 15 : 30 16 : 30 | Selasa | DIALOG TASAWWUF | DIALOG AGAMA | LIVE | Mahbub & fahri |
3 | 19 : 00 20 : 30 | Selasa | DIALOG MENATA HATI | DIALOG AGAMA | LIVE | Mahbub & fahri |
Sumber; data statistic radio tahun 2010
Dari data-data table di atas maka penulis bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar acara Radio Dakwah Mamba’us Sholihin Fm yaitu acara yang murni untuk berdakwah, selain berdakwah Radio Dakwah Mamba’us Sholihin Fm juga menghadirkan acara-acaara menarikdanunik yang menyangkut acara yang ada di pondok ibarat siaran eksklusif kunjungan para habaib yang juga mempersembahkan tausyiah kepada santri-santri, oleh MY MBS FM juga di siarkan eksklusif di radio supaya khalayak bisa mengkonsumsi pesan-pesan yang disampaikan melalui radio.
Gambar 5.1
Tata Kerja Pengurus Lembaga Penyiaran Dan Pemberdayaan Masyarakat
”Madu Fm Yaman Mamba’us Sholihin”
Suci Manyar Gresik

Sumber; data statistic radio tahun 2010
Untuk mengisi acara kegiatan radio Radio Madu FM Yaman Mambaus Sholihin, LPPM juga bekerja sama dengan Institut keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) Gresik baik dengan para dosen maupun mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas dakwah. Kerjasama juga dibangun dengan alumni yang sedang studi di luar negeri terutama Yaman yang sudah mengudara melalui sambungan eksklusif internet dengan streaming. Sedangkan tenaga andal teknis direkrut dari anggota komunitas yang mempunyai keahlian di bidang teknis siaran dan keahlian ini juga diusahakan dengan mempersembahkan petes dan pendidikan berupa kursus sesuai dengan yang dibutuhkan.
Table 5.7
Data Kepegawaian
PENDIDIKAN | JUMLAH PEGAWAI | |||||||||||
Siaran/ Program | Bag.Pemdiberitaan | Teknik Studio | Teknik Transmisi | Tata Usaha /Umum | Total | |||||||
1 | 2 | 1 | 2 | 1 | 2 | 1 | 2 | 1 | 2 | 1 | 2 | |
a. Pasca Sarjana | 2 | 4 | - | - | - | - | - | - | - | - | 2 | 4 |
b. Sarjana | 2 | - | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | - | 6 | 3 |
c. Diploma | - | - | - | - | - | - | - | - | - | - | ||
d. SLTA | 1 | - | 1 | 1 | 1 | - | 1 | 1 | 1 | - | 5 | 1 |
e. SLTP | - | - | - | - | - | - | - | - | - | - | ||
f. SD | - | - | - | - | - | - | - | - | - | - | ||
TOTAL | 5 | 4 | 2 | 2 | 2 | 3 | 2 | 2 | 2 | 0 | 13 | 9 |
Keterangan: 1) = Pegawai Tetap; 2) = Pegawai Tidak Tetap.
Sumber; data statistic radio tahun 2010
5.2. Hasil Penelitian
5.2.1. Data yang diperoleh dari hasil interview dan observasi
Pendengar radio streaming Mambaus Sholihin Fm merasa nyaman ketika mendengarkan materi dakwah yang ada di radio streaming Mambaus Sholihin Fm, sedangkan perilaku pendengar setelah menedengarkan materi dakwah yang ada di radio streaming Mambaus Sholihin Fm berubah dengan signifikan, ini terbukti setelah peneliti mengadakan interview kepada salah satu pendengar yang berjulukan Ali Mahfud berkata:
“Saya sering mendengarkan materi dakwah yang ada di radio streaming Mambaus Sholihin Fm, lantaran materi dakwah yang disampaikan dikemas dengan bahasa anak muda dan mudah difahami”
melaluiataubersamaini demikian banyak pendengar merasa besar hati dan senang, lantaran di zaman modern ini masih ada radio Streaiming yang masih mengedepankan dakwah dalam memberikan materi-materi yang ada di dalamnya.
5.2.2. Data Yang Diperoleh Dari Hasil Angket
Data yang disajikan disini yaitu data-data hasil angket yang dikirim kepada pendengar aktif radio streaming madu yaman mambaus sholihin Fm yang menjadi responden yaitu sebanyak 29 pendengar. Angket tersebut terdiri dari sepuluh pertanyaan wacana tanggapan pendengar untuk mengetahui lebih jelasnya perihal Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik, setiap pertanyaan mempunyai tiga alternatif jawabanan dengan skor yang tidak sama-beda. Skor masing-masing jawabanan tersebut yaitu sebagai diberikut:
1. Alternatif jawabanan “A” adalah sering, dengan skor 3
2. Alternatif jawabanan “B” adalah kadang-kadang, dengan skor 2
3. Alternatif jawabanan “C” adalah tidak pernah, dengan skor 1
Skor tersebut kemudian dijumlahkan dan menghasilkan nilai masing-masing responden, setelah tiruana data terkumpul kemudian ditabulasikan sebagai diberikut :
Tabel 5.8
Hasil skor Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik
No Responden | Nilai Tiap Nomor Urut Pertanyaan | |||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | Jumlah | |
1 | 3 | 2 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 39 |
2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 1 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 39 |
3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 2 | 2 | 39 |
4 | 3 | 2 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 2 | 39 |
5 | 3 | 2 | 2 | 1 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 40 |
6 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 40 |
7 | 3 | 3 | 2 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 39 |
8 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 2 | 41 |
9 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 39 |
10 | 3 | 2 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 40 |
11 | 3 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 39 |
12 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 3 | 41 |
13 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 42 |
14 | 3 | 2 | 2 | 2 | 2 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 2 | 37 |
15 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 43 |
16 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 37 |
17 | 3 | 2 | 3 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 41 |
18 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 41 |
19 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 42 |
20 | 3 | 2 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 2 | 37 |
21 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 39 |
22 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 43 |
23 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 41 |
24 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 2 | 2 | 41 |
25 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 41 |
26 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 39 |
27 | 3 | 2 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 2 | 41 |
28 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 2 | 42 |
29 | 3 | 2 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 3 | 2 | 3 | 3 | 2 | 2 | 41 |
JUMLAH | 1163 |
5.2.3. Deskripsi Tentang Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik
Untuk efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik, melalui data yang peneliti peroleh dari penyebaran angket, akan penulis sajikan dalam bentuk table kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus prosentase.

Keterangan :
F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya
N : Banyaknya individu
P : Angka prosentasi
Sesudah prosentasi diperoleh, kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang kualitatif dengan standar yang dikategorikan sebagai diberikut:
76% - 100% = Baik
56% - 75% = Cukup Baik
40% - 55% = Kurang Baik
Kurang dari 40% = Tidak Baik
Diantara data efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik yang penulis sanggup dari penyebaran angket, diantaranya adalah:
Tabel 5.9
Pendengar Mengatahui Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
1 | a. Ya, Mengetahui b. Kadang-Kadang Mengatahui c. Tidak Mengetahui | 29 | 29 0 0 | 100 0 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Tabel di atas memberikan bahwa dari 29 responden yang menjawaban mengetahui radio streaming di madu yaman mambaus sholihin Fm (100%).
Tabel 5.10
Pendengar Mengikuti Program Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
2 | a. Ya, Mengikuti b. Kadang-Kadang Mengikuti c. Tidak Mengikuti | 29 | 4 25 0 | 13.8 86.2 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tebel diatas sanggup diketahui 4 dari 29 responden menyatakan senang dengan prosentase 13,8%, dan 25 responden dengan prosentase 86,2% menyatakan adakala mengikuti, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak mengikuti acara yang ada di Radio Streaming Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.11
Pendengar Senang Ketika Mengikuti Program Yang Ada Di Radio Streaming Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
3 | a. Ya, Senang b. Kadang-Kadang Senang c. Tidak Senang | 29 | 21 8 0 | 72,4 27,6 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 21 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 72,4% dan 8 responden menyatakan adakala senang dengan presentase 27,6%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan Tidak senang ketika mengikuti Program Yang Ada Di Radio Streaming Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.

Tabel 5.12
Penyiar di Radio Streaming Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik Menyampaikan Pesan-Pesan dakwah.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
4 | a. Ya, Menyampaikan b. Kadang-Kadang Menyampaikan c. Tidak Menyampaikan | 29 | 14 14 1 | 48,3 48,3 3,4 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 14 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 48,3% dan 14 responden menyatakan adakala memberikan dengan presentase 48,3%, sedangkan 1 responden dengan prosentase 3,4% yang menyatakan Penyiar di Radio Streaming Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik Tidak Menyampaikan Pesan-Pesan dakwah.
Tabel 5.13
Pemahaman Pendengar Terhadap Pesan Dakwah Yang Ada Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
5 | a. Ya, Faham b. Kadang-Kadang Faham c. Tidak Faham | 29 | 24 4 1 | 82,8 13,8 3,4 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 24 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 82,8% dan 4 responden menyatakan adakala faham dengan presentase 13,8%, sedangkan 1 responden dengan prosentase 3,4% yang menyatakan Pendengar tidak Faham Terhadap Pesan Dakwah Yang Ada Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.14
Kecenderungan Pendengar Dalam Mencari Penjelasan
Ketika Mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
6 | a. Ya, Mencari b. Kadang-Kadang Mencari c. Tidak Mencari | 29 | 23 6 0 | 79,3 20,7 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 23 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 79,3% dan 6 responden menyatakan adakala Meningkat dengan presentase 20,7%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Mencari Penjelasan Ketika Mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.15
Peningkatan Ibadah Pendengar Ketika Mendengarkan Radio Streaming Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
7 | a. Ya, Meningkat b. Kadang-Kadang Meningkat c. Tidak Meningkat | 29 | 28 1 0 | 96,6 3,4 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 28 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 96,6% dan 1 responden menyatakan adakala Meningkat dengan presentase 3,4%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Meningkat ibadahnya Ketika Mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.16
Pendegar Semakin Giat dalam Beribadah Di Rumah.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
8 | a. Ya, Giat b. Kadang-Kadang Giat c. Tidak Giat | 29 | 20 9 0 | 68 32 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 20 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 68% dan 9 responden menyatakan adakala Giat dengan presentase 32%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak giat6 dalam diberibadahnya Ketika Mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.17
Pendegar Merasa Nyaman Ketika Mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
9 | a. Ya, Nyaman b. Kadang-Kadang Nyaman c. Tidak Nyaman | 29 | 20 9 0 | 68 32 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 20 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 68% dan 9 responden menyatakan adakala Nyaman dengan presentase 32%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Nyaman Ketika Mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.18
Pendengar Mempraktekkan Pesan Dakwah Yang Ada Di Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
10 | a. Ya, Mempraktekkan b. Kadang-Kadang Mempraktekkan c. Tidak Mempraktekkan | 29 | 25 4 0 | 86,2 13,8 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 25 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 86,2% dan 4 responden menyatakan adakala Mempraktekkan dengan presentase 13,8%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Mempraktekkan Pesan Dakwah yang Ada di Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.19
Pendengar Mendapatkan Pesan Dakwah Ketika Mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
11 | a. Ya, Mendapatkan b. Kadang-Kadang Mendapatkan c. Tidak Mendapatkan | 29 | 22 7 0 | 75,9 24,1 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 22 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 79,9% dan 7 responden menyatakan adakala Mempraktekkan dengan presentase 24,1%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Mendapatkan Pesan Dakwah ketika mendengarkan Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Tabel 5.20
Pendengar Suka Teknik Atau Metode Penyiar Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
12 | a. Ya, Suka b. Kadang-Kadang Suka c. Tidak Suka | 29 | 24 5 0 | 82,8 17,2 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 24 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 82,8% dan 5 responden menyatakan adakala suka dengan presentase 17,2%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Suka Teknik Atau Metode Penyiar Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah.
Tabel 5.21
Pendengar Suka Program Yang Ada di Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
13 | a. Ya, Suka b. Kadang-Kadang Suka c. Tidak Suka | 29 | 22 7 0 | 75,9 24,1 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 22 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 75,9% dan 7 responden menyatakan adakala suka dengan presentase 17,2%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Suka Program Yang Ada di Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm.
Tabel 5.22
Pendengar Pernah Merasa Bosan melaluiataubersamaini Program Yang Ada di Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
14 | a. Tidak Pernah b. Kadang-Kadang Pernah c. Ya, Pernah | 29 | 14 15 0 | 48,3 51,7 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 14 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 48,3% dan 15 responden menyatakan adakala Pernah dengan presentase 51,7%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan tidak Pernah Merasa Bosan melaluiataubersamaini Program Yang Ada di Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm.
Tabel 5.23
Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm di Mata Pendengar.
No | Alternatif Jawaban | N | F | % |
15 | a. Ya, Baik b. Kadang-Kadang Baik c. Tidak Baik | 29 | 28 1 0 | 96.5 3.5 0 |
Jumlah | 29 | 29 | 100 % |
Berdasarkan tabel diatas sanggup diketahui bahwa 28 dari 29 responden menyatakan dengan prosentase 96.5% dan 1 responden menyatakan adakala Baik dengan presentase 3.5%, sedangkan jawabanan dari responden tidak ada yang menyatakan Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm tidak baik bagi pendengar.
Keterangan :
Dari tiruana data-data wacana efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik yang sudah penulis daptkan dari penyebaran angket, sudah penulis sajikan dalam bentuk tabel yang disertai dengan penjelasan, maka penulis akan mengambil rata-rata dari tiap item jawabanan yang didiberikan oleh responden.
a. Alternatif jawabanan “a” yaitu kategori baik dengan skor 3 yaitu sebanyak 68,69% jumlah 29 responden.
b. Alternatif jawabanan “b” yaitu kategori baik dengan skor 2 yaitu sebanyak 30,86% jumlah 29 responden.
c. Alternatif jawabanan “c” yaitu kategori baik dengan skor 1 yaitu sebanyak 0,68% jumlah 29 responden.
melaluiataubersamaini demikian sanggup disimpulkan bahwa efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik yaitu kategori baik, dari hasil jawabanan “a” yaitu rata-rata sebanyak 68,69% dari jumlah seluruh responden (29 Pendengar).
Dan kalau dikonsultaikan dengan standar dalam perhitungan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto, sebagai diberikut :
76% - 100% = Baik
56% - 75% = Cukup Baik
40% - 55% = Kurang Baik
Kurang dari 40% = Tidak Baik
Maka Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik dikategorikan cukup baik, hal ini terbukti dengan rata-rata prosentase 68,69% yang terletak pada 56% - 75%.
Hasil ini juga didukung hasil data yang diperoleh dari metode pengumpulan data yang lain diantaranya berdasarkan hasil wawancara wacana metode atau materi dakwah yang disampaikan di Radio Streaming Di Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.

PEMBAHASAN
6.1. Bentuk-Bentuk Atau Materi Dakwah Yang Disiarkan di Radio Streaming Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik
Untuk mengetahui bentuk-bentuk atau materi dakwah yang disiarkan di Radio Streaming Madu Yaman Mamba’us Sholihin FM (MY MBS FM) Suci Manyar Gresik, maka peneliti memberikan data-data yang diperoleh dari lapangan yang dihasilkan dari penelitian kualitatif. Artinya, peneliti memperoleh citra perihal bentuk-bentuk atau materi dakwah yang disiarkan di radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm yang berguaka macam jenisnya. Mulai dari dakwah yang enteng berupa spot iklan hingga metode dakwah yang sesunguhnya yang sering mewarnai dakwah radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm dalam menegakkan syi’ar dakwah di radio.
Karena media radio streaming adalah multimedia adapun metode dakwah radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm yang ketika ini dipakai dalam acara acara adalah;
Radio MY MBS FM menggunakan metode Bilhikmah dan Mauidhah Hasanah, dalam beberapa acara penpenghasilanan kitab kuning yang masuk dalam acara ceramah antara lain;
|
2. Penpenghasilanan dhuha oleh KH, Masbuhin Faqih.
3. Penpenghasilanan tasawwuf oleh KH, Ahmad Badjuri dari Tulungagung.
4. Kajian Riyadlussholihin live dari Yaman.
Adapun dari acara harian radio Madu Yaman Mamba’us Sholihin Fm yang mencakupkan permintaan untuk mengajak kebaikan disertai ienteng musik by request adalah:
1. Kisah Hikmah Pagi dengan ienteng hidangan music sholawat.
2. Nasyid Nasihat yaitu dengan hidangan nasyid dan pembahasan wahana islami.
3. Tembang santri dengan ienteng musik Nasyidah Ria.
4. Program‘Asyik Binnabi adalah acara yang mengajak kepada tiruana pendengar dan membuka wawasan untuk lebih dekat dan cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW dengan hidangan musik sholawat by request.
Mujadalah Yaitu berdakwah dengan membuka peluang kepada pendengar untuk bertanya atau bertukar pikiran dengan media yang ada yakni melalui Short Message Service (SMS), Face Book (FB), maupun dengan Yahoo Massenger (YM). Dalam hal ini MY MBS FM mempunyai acara unggulan yang bersifat obrolan live antara lain;
1. Penpenghasilanan risalah ahlussunnah waljama’ah oleh ust. Abdul Muqsith MH,I.
2. Fiqih (Fathul Qarib) oleh Ust. Moh. Najib (Live Yaman)
3. Kajian Fathulqaribul Mujib Fittarhib Wattarghib oleh Ust. Asfiyaur Rahman (Live Yaman)
4. Obrolan Santri oleh Ustazdah MADU FM Yaman (Live Yaman)
5. Risalah Muawanah oleh Ust. A.M. Sadul Kholqi (Live Yaman)
6. Dialog Sunnah Bidah oleh Ustadhah MADU FM Yaman (Live Yaman)
Program mingguan yang di aktif di radio Madu Yaman Mamba’us Sholihin Fm dengan metode ceramah adalah;
1. Siaran ulang obrolan santri setiap hari jum’at.
2. Penpenghasilanan Al Matjarur Rabih oleh Ust Ikrom Rijal setiap hari senin.
3. Penpenghasilanan Nashoihul Ibad oleh Ust. Ja'far Tayyar setiap hari selasa.
4. Belajar Nahwu oleh Ust. Omeng Ratna W.
5. Tarjamah Alquran oleh Ust. Asep Jailani
6. Penpenghasilanan Risalah Muawanah oleh Ust. A.M. Sadul Kholqi
7. Sirah Nabawiyah oleh Ust. Abdul Aziz Muslim
Adapun acara obrolan bulanan radio MY MBS FM bersama Ust, Yahya Zainul Ma’arif yang erat dengan sapaan Buya Yahya dari Cirebon jawa barat yang hadir di setiap pertama bulan di hari selasa yaitu;
1. Dialog Keluarga Sakinah bersama Buya Yahya.
2. Dialog tasawwuf dan Seputar Permasalahan Agama Sehari-Hari.
3. Dialog Menata Hati ala Rasulullah.
melaluiataubersamaini adanya acara dakwah yang padat di siaran MY MBS FM ini maka diharapkan bisa menjadikan masyarakat semakin faham dengan ilmu agama dengan menitik beratkan kepada kajian-kajian sehari-hari untuk menjadikan umat muslim bisa mengamalkan anutan Islam dalam kehidupan bermasyarakat dan menyebarluaskan kepada masyarakat yang mula-mula apatis terhadap Islam menjadi orang yang suka rela menerimanya sebagai petunjuk acara duniawi dan ukhrawi.
6.2. Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik
Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik yaitu suatu upaya yang mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan dakwah baik dari segi proses maupun hasil yang meliputi pendengar yang aktif mengikuti acara dakwah yang ada di Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana efektifitas dakwah yang ada di radio streaming mambaus sholihin Fm, dari keinginan tersebut maka penulis mengangkat “Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik”. melaluiataubersamaini demikian pada penulisan skripsi ini pembahasannya akan lebih luas.
Obyek pada penelitian ini yaitu Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik, yang mana didalamnya dakwah Islam berasaskan Ahlusunnah Wal Jama'ah pecinta kedamaian pilihan bagi pencari kebenaran yang mau mempertahankan tradisi usang yang baik dan mengambil tradisi gres yang lebih baik. Itulah motifasi yang disampaikan salah satu penyiar dalam acara tembang sholawat di MY MBS FM. Hadir sebagai radio yang mengemas secara khusus keselarasan antara acara dakwah, informasi dan hiburan yang disajikan penuh dengan kedamaian, ketentraman dan kesegaran sesuai dengan tema acara MY MBS FM yaitu “Wahana Syiar Kajian dan Nada Islami” dengan banyak sekali acara dakwah yang dikemas secara unik dan menarikdanunik, MY MBS FM mampu mempersembahkan Hiburan yang Islami, serta donasi pengetahuan wacana nilai-nilai keislaman yang dikemas interaktif dan menghibur.
Pengembangan dakwah islamiah ialah proses interaksi dari serangkaian kegiatan berkala yang mengarah pada peningkatan kualitas keberagamaan umat Islam. Kualitas itu meliputi pemahaman anutan Islam secara utuh dan tuntas, wawasan keberagamaan, penghayatan, dan pengamalannya. Sebagai suatu proses maka tuntutan dasarnya yaitu perubahan sikap dan sikap yang diorientasikan pada sumber nilai yang islami.
Dalam pengumpulan data ada beberapa metode yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya : metode angket, metode ini dipakai untuk mengetahui keefektifitasan dakwah yang ada di Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik. Dan untuk mengetahui wacana acara yang paling disukai pendengar, peneliti diberinteraksi melalui metode interview. Selain menggunakan metode ini penulis juga menggunakan metode observasi dan dokumentasi untuk mendapatkan data-data yang lebih valid.
Hasil yang diperoleh peneliti melalui angket yang disebarkan kepada pendengar Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik dengan menggunakan rumus prosentase untuk mengetahui tingkat keefektifitasan dakwah yang ada di Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik terbukti dengan kategori cukup baik dengan prosentase 68,69% yang berada pada kimasukan nilai standart prosentase antara 56%-75% yang berarti cukup.
Pada penelitian ini, penulis merasa tidak mengalami kesusahan akan tetapi supaya penelitian yang didapat bisa benar-benar valid, maka penulsi masukankan untuk penelitian selanjutnya tidak dilakukan dengan waktu yang relative singkat.

PENUTUP
7.1. Simpulan
Pada simpulan pembahasan ini penulis mencoba menyajikan kesimpuan yang diperoleh berdasarkan hasil study lapangan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Juga akan penulis sajikan masukan-masukan yang bersifat konstruktif dan representatif berdasarkan realita yang ada. melaluiataubersamaini impian sanggup dijadikan pijakan ataupun pinjaman pemikiran yang perlu dikembangkan demi terealisasinya memanfaatkan media pembelajaran visual untuk memotivasi semangat berguru siswa, sehingga kegiatan pembelajaran sanggup berjalan dengan optimal. Dari keseluruhan pembahasan dalam skripsi ini, maka sanggup penulis simpulkan, sebagai diberikut:
1.
|
2. Tingkat kefektifitasan dakwah yang ada di radio streaming Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik yaitu cukup baik. Hal ini bisa terbukti dari hasil prosentase kategori baik jawabanan angket yaitu 68,69% yang berada pada kimasukan nilai standart prosentase antara 56%-75% yang memberikan kategori cukup.
7.2. Saran
Beberapa masukan yang sanggup peneliti sampaikan, dengan impian supaya dijadikan sebagai pertimbangan dan perbaikan dalam rangkat meningkatkan keberhasilan proses dakwah yang ada di Radio streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik, diantaranya sebagai diberikut:
1. Bagi administrator utama Radio streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik, hendaknya lebih bersosialisasi dengan tiruana crew yang ada di Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik supaya tidak terjadi batasan antara crew yang ada. melaluiataubersamaini demikian, acara yang ada di Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik bisa berjalan dengan baik dan bermanfaa bagi tiruana khalayak umum.
2. Bagi crew Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik, terkhusus untuk para penyiar, hendaknya lebih meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan kreatifitasnya dalam mengemas dan memberikan materi dakwah yang di sajikan di Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik, demi terealisasinya Visi dan Misi Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik.
3. Untuk peneliti diberikutnya supaya menjadi pijakan pertama untuk mereview labih lanjut wacana efektifitas dakwah Radio Streaming Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik dan supaya sanggup kiranya lebih disempurnakan validitas hasil simpulan penelitian ini.

Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif . Jakarta: Rineka Cipta.
Amin, Syamsul Munir. 2008. Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: Amzah
Anwar Arifin. 1982. Strategi Komunikasi. Bandung: Armico.
Arifin, Moh. 2004. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Cetakan XIII, Edisi Revisi. Jakarta: renke cipta.
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Usaha Offset Printing.
Aziz, M. Ali. 1999. Ilmu Dakwah. Surabaya.
Bahtiar, Wahidin. 1997. Metodologi Dakwah. Jakarta: Logos.
Basuki Suhardiman. 2009. Merangkai Suara Rakyat. Jakarta: VHR Book & Spasi.
Bugin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Bugin, M. Burhan. 2006. Sosiologo Kommunikasi. Jakarta: Kencana.
DEKDIBUD, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipata.
Departemen Agama RI. 1993. Al-Qur'an dan Terjemahnya, Surabaya: Surya Cipta Aksara.
Departemen Agama RI. 1993. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Surabaya: Surya Cipta Aksara.
Departemen Agama RI. Al- Qur’an Dan Terjemaspesialuntuk. 2006. Karya Agung.
Edwar Depari Colin Mac Andrews. 1995. Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
H. Mafri Amir. 1999. Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Logos.
H. Toto Tasmara. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Hafied Cangara1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hanis Syam, Yunus. 2007. Menejemen Dakwah. Yogyakarta: Panji Pustaka.
Jailani, M. Bisri. 2007. Ensklopedi Islam. Yogyakarta Panji Pustaka.
Koentojoningrat. 1998. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Bina Cipta.
M. Natsir. 1977. Fiqhud Dakwah. Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia.
Mafri Amir. 1999. Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam. Jakarta: Logos.
Mahsun, Muhammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Masduki. 2001. Jurnalistik Radio. Yogyakarta: LkiS.
Moh. Ali Aziz. 1993. Ilmu Dakwah. Surabaya: IAIN Sunan Ampel.
Moh. Ali Aziz. 2004. Ilmu Dakwah.Jakarta : Kencana.
Muhammad Nashiruddin al-Albani. 2009. Ringkasan Shahih Bukhari. Jakarta : Pustaka Azzam
Mulyana, Dedy. 2006. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Rosa Dakarya.
Onong Uchiana Effendi. 1993. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
M. Arifin. 2000. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara.
Proposal Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Dan Pemberdayaan Masyarakat Jasa Radio “Madu Fm Yaman Mamba’us Sholihin” 2010. Gresik.
Rahmat Natawijaya. 1978. Memahami Tingkah Laku Sosial. Bandung: Firma Hasmar.
Said bin Ali Al Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak. Gema Insani Pres.
Sugiono. 2008. Metodologi Penelitian. Bandung: dirosada.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Syibi, M. Ridho. 2008. Metodologi Ilmu Dakawah. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Toto Tasmara. 1997. Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama.
Yusuf, Yunan. 2006. Mguajemen Dakawah. Jakarta: Kencana
[1] Mansur Amin, 1997, p. 2
[2] M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, 1993, p. 2
[3] M. Yunan Yusuf, Managemen Dakwah, Jakarta, Kencana, 2006, p. 2
[4] Masduqi, Jurnalistik Radio, (Yogyakarta: LKiS, 2001), p. 9
[5] Masduqi, Jurnalistik Radio, p. 3
[6] M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an (Bandung: Mizan, 1995), p.194
[7] H. Mafri Amir, M.Ag, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Logos, 1999), p. 28
[8] Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, p. 43
[10] Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Usaha Offset Printing), p. 17-18
[11] Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), p.6
[12] Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,p.19
[13] Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 1993), p.3
[15] Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana. 2004). P.19
[16] Said bin Ali Al Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, (Gema Insani Press), p.100
[17] Said bin Ali Al Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, p. 94-96
[18] Ibid, p. 70
[19] Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, p. 43
[21] Moh. Ali Aziz, Opcit. p. 77
[22] Rahmat Natawijaya, Memahami Tingkah Laku Sosial, (Bandung: Firma Hasmar, 1978), p.9
[23] M. Natsir, Fiqhud Dakwah (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1977), p.66
[24] H. Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), p.42-43
[25] Basuki Suhardiman, Merangkai Suara Rakyat (Jakarta: VHR Book & Spasi, 2009), p.54
[26] Anwar Arifin, Strategi Komunikasi (Bandung: Armico, 1982), p.27
[27] H. Mafri Amir, M.Ag, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Logos, 1999), p.28
[28] Masduki, Jurnalistik Radio (Yogyakarta: LKiS, 2001), p.4
[29] Ahmad Rohani HM, M.Pd, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), p.87
[30] Prof. Drs. Onong Uchiana Effendi, MA, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), p.107-108
[31] Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), p.137
[32] Ibid, p. 60
[33] Ahmad Rohani, Media Instrusional Educatif (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), p.94-95
[34] Edwar Depari Colin Mac Andrews, Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995), p.119-120
[35] H. Mafri Amir, M.Ag, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam (Jakarta: Logos, 1999), p. 28
[44] Suharsimi Arikunto. Op Cit, 244
[45] Proposal Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Dan Pemberdayaan Masyarakat Jasa Radio “Madu Fm Yaman Mamba’us Sholihin” p.01
Tag :
lainnya
0 Komentar untuk "Skripsiq Efektifitas Dakwah Radio Streaming Di Radio Madu Yaman Mambaus Sholihin Fm Suci Manyar Gresik"