Histats

Filsafat Ar-Razy

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat itu menyelidiki, mengulas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan dan mengusut bagaimana hubungan kenyataan satu dengan yang lain, jadi ia memandang satu kesatuan yang belum dipecah-pecah serta pembahasannya secara keseluruhan, sedangkan ilmu lain itu spesialuntuk mengusut sebagian saja dari alam maujud ini.

Ketika mempelajari filsaat islam kita juga akan mempelajari tokoh filosof muslim beserta pemikirannya.

Dan makalah ini kita akan mengulas salah satu dari filosof muslim yakni Ar-Razi beserta karya-karyanya dan cara berfilsafatnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana riwayat hidup atau Biografi Ar-Razi?

2. Apa sajakah hasil karya-karya Ar-Razi?

3. Bagaimana cara pemikirannya atau berfilsafatnya Ar-Razi?

C. Tujuan Penulisan

Sejalan dengan rumusan problem diatas, tujuannya yaitu mengetahui riwayat hidup atau biografi, hasil karya-karyanya serta cara berfilsafatnya Ar-Razi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Ar-Razi

Nama lain Ar-Razi yaitu Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ibn Yahya Ar-Razi. Beliau lahir di Rayy pada tanggal 1 Sya’ban 251 H/805 M. pada masa mudanya dia menjadi tukang intan dan suka pada musik(kecapai). Beliau cukup reflek terhadap ilmu kimia, dan dia juga berguru ilmu kedokteran(obat-obatan) dengan sangat tekun kepada seoarang dokter dan filosof. melaluiataubersamaini latar belakang itulah Ar-Razi di kota kelahirannya dikenal sebagai seorang dokter, sehingga dia dipercaya untuk memimpin rumah sakit di Rayy oleh Mansur bin Ishaq Ibn Ahmad Ibn Asad ketika Mansur menjadi Gubernur. Dan dia juga menulis buku yang dipersembahkan untuk Gubernur tersebut.

Sebagai seorang yang terkenal, intinya dia mempunyai banyak anakdidik berguru kepadanya. Metode penyampaian materinya yaitu sistem daya pengembangan intelektual. Diantara anakdidiknya yang cerdaslah Abu Bakar Ibn Qorin Ar-Razi, yang kemudian menjadi seorang dokter. Beliau selalu memakai waktunya untuk menulis dan belajar. Kemungkinan hal itu sebagai salah satu indikasi kebutaan matanya.

Sebagai ilmuwan dan dokter dia seorang yang bermurah hati, akung terhadap pasien-pasiennya, dermawan, lantaran itu dia mempersembahkan obat secar gratis kepada mereka yang tidak mampu( materi). Beliau wafat pada tanggal 5 Sya’ban 313 H/ 7 Oktober 925 M. hingga meninggal dia belum sanggup disembuhkan kebutaan matanya.

B. Karya-karya Ar-Razi

Ar-Razi termasuk orang yang aktif berkarya. Buku-bukunya sangat banyak, bahkan dia sendiri mempersiapkan sebuah katalog yang kemudian diprediksi oleh Ibn An-Nadhim.

Adapun buku-buku yang ditulisnya mencakup beberapa aspek ilmu kedokteran, ilmu fisika, logika, matematika, dan astronomi. Komentar-komentar, ringkasan, ikhtisar, filsafat, dan ilmu pengetahuan hipotesis dan atheisme. Untubk jumlah karya-karyanya yang dikarang banyak perbedaan pendapat ada yang menyampaikan 250 judul, 148 buah, dan ada yang menyampaikan 309 judul, adapun buku-buku itu diantaranya adalah:

a. At-Thibb al-ruhani

b. Al-Shirath al-dawlah

c. Amarah al-Iqbal al-Dawlah

d. Kitab al-Ladzdzah

e. Kitab al-‘Ilm al-Ilahi

f. Maqalah fi ma ba’d al-Thabi’iyyah; dan

g. Al-Shukuk ‘ala Proclus

Demikian diantara karya-karyanya yang sanggup kita jumpai hingga sekarang, meski diantara buku-buku tersebut spesialuntuk terhimbun dalam satu kitab yang dikarang oleh orang lain. Yang banyak berperan dalam problem ini adalah:

· Lima keawetan yaitu Allah, roh semesta, bahan pertama, ruang muthlak, dan waktu muthlak.

· Materi

· Waktu dan ruang

· Ruh dan dunia

C. Filsafatnya Ar-Razi

¯ Logika

Ar-Razi yaitu seorang rasionalisme murni, dan dia spesialuntuk mempercayai khekuatan akal. Bahkan didalam bidang kedokteran study klinis yang dilakukannya setelah menemukan metode yang berpengaruh dengan berpijak kepada observasi dan eksperimen.

Bahkan pemujaan Ar-Razi terhadap budi tampak sangat terang pada halaman pertama pada bukunya At-Thibb. Beliau mengatakan, Allah segala puji baginya, yang sudah mempersembahkan budi semoga dengan-Nya kita sanggup memperoleh sebnyak-banyaknya manfaat. INI karunia terbaik Allah kepada kita. Akal yaitu suatu yang mulia dan penting lantaran dengan budi kita sanggup memperoleh pengetahuan tewntang tuhan. Maka dihentikan melecehkannya.

¯ Moral

Adapun pemikiran Ar-Razi wacana moral sebagaimana tertuang dalam buku At-Thibb al-ruhani dan Al-Sirah al-Falsafiyyah, bahwa tingkah laris itu berdasarkan dari akal. Hawa nafsu harus berada dibawah kendali budi dan agama. Beliau memperingatkan ancaman minuman khomr yang sanggup merusakkan budi dan melanggar agama.

Berkaitan dengan jiwa, Ar-Razi mengakibatkan jiwa sebagai salah satu alasan pengobatan baginya. Menurutnya antara badan dan jiwa terhadap suatu hubungan yang sangat erat, misalnya: emosi jiwa tidak akan terjadi kecuali dengan melalui pengamatan indrawi.

Sedangkan kebahagiaan berdasarkan Ar-Razi yaitu kembalinya apa yang sudah tersingkir lantaran sesuatu yang berbahaya, misalnya: orang yang meninggalkan daerah yang teduh menuju daerah yang disinari matahari. Ia akan senang ketika kembali ke daerah yang teduh tadi.

¯ Kenabian/ Theologi

Ar-Razi menyangkah bahwa anggapan bentuk kehidupan insan memerlukan nabi sebagaimana yang dikatakannya dalam bukunya Naqd al-Adyan au fi al-Nubuwah. Beliau menyampaikan bahwa dia tidak percaya kepada wahyu dan adanya nabi. Menurutnya para nabi tidak berhak mengklaim dirinya sebagai orang yang mempunyai keistimewaan khusus. Karena tiruana orang yaitu sama dan keadilan ilahi secara hikmahnya mengharuskan tidak membedakan antara seoranng dengan yang lainnya.

Ar-Razi juga mengritik kitab suci baik injil maupun al-quran. Beliau menolak mukjizat al-quran baik segi isi maupun gaya bahasanya. Menurutnya orang mungkin saja sanggup menulis kitab yang lebih baik dengan gaya, bahasa yang lebih indah. Kendatipun demikian, Ar-Razi tidak berati seorang atheis, lantaran dia masih menyakini adanya Allah.

¯ Metafisika

Filsafat Ar-Razi dikenal dengan aliran “Lima abadi” yaitu:

v Allah Ta’ala

v Ruh Universal

v Materi pertama

v Ruang absolute

v Masa absolute

Berikut ini uraian singkat terkena “Lima abadi” yaitu:

1. Allah Ta’ala

Allah bersifat sempurna. Tidak ada kebijakan setelah tidak sengaja, lantaran itu ketidak sengajaan tidak bersifat kepada-Nya.

Kehidupan berasal dari-Nya sebagaimana sinar hadir dari matahari Allah mempunyai kepandaian yang tepat dan murni. Kehidupan ini yaitu mengalir dari ruh. Allah membuat sesuatu dan tidak ada yang bisa yang menandingi dan tidak ada yang bisa menolak kepada-Nya. Allah Maha Mengetahui, segala sesuatu. Tetapi ruh-ruh spesialuntuk mengetahui apa yang berasal dari eksperimen. Tuhan mengetahui bahwa ruh cenderung pada bahan dan membutuhkan kesenangan materi.

2. Ruh

Allah tidak membuat dunia lewat desakan apapun tetapi Allah tetapkan penciptaan-Nya setelah pada mulanya tidak berkehendak tidak menciptakannya, Allah membuat insan guna menyadarkan ruh dan menunnjukkan kepadanya, bahwa dunia ini bukanlah dunia yang tolong-menolong dalam arti haqiqi.

Manusia tidak akan mencapai dunia haqiqi ini, kecuali dengan filsafat, mereka mempelajari filsafat, mengetahui dunia haqiqi, memperoleh pengetahuan akan selamat dari keadaan buruknya. Ruh-ruh tetap berada dalam dunia ini hingga mereka disadarkan oleh filsafat akan diam-diam dirinya.

Melalui filsafat insan sanggup memperoleh dunia yang sebenarnya, dunia sejati atau dunia haqiqi.

3. Materi

Menurut Ar-Razi kemutlakan, bahan pertama terdiri dari atom-atom, setiap atom mempunyai volum yang sanggup dibentuk. Dan apabila dunia ini dihancurkan, maka ia akan terpisah-pisah dalam bentuk atom-atom. melaluiataubersamaini demikian bahan berasal dari keabadian, lantaran mustahil menyatakan suatu yang berasal dari ketiadaan sesuatu.

Untuk memperkuat pendapat ini Ar-Razi mempersembahkan 2 bukti yaitu:

Ø Penciptaan yaitu bukti dengan adanya sang pencipta.

Ø Berlandaskan ketidak mungkinan penciptaan dan ketiadaan.

4. Ruang

Menurut Ar-Razi ruang yaitu daerah keadaan materi, dia menyampaikan bahwa bahan yaitu awet dan lantaran bahan itu mempunyai ruang yang abadi.

Bagi Ar-Razi ruang terbagi menjadi 2 yakni waktu universal (mutlak) dan waktu tertentu (relatif ), ruang universal yaitu tidak terbatas dan tidak tergantung kepada dunia dan segala sesuatu yang ada didalamnya. Sedangkan ruang yang relatif yaitu sebaliknya.

5. Waktu

Adalah subtasi yang mengalir, ia yaitu abadi. Ar-Razi membagi waktu 2 macam yakni waktu mutlak dan waktu relatif (terbatas). Waktu mutlak yaitu keberlangsungan, ia awet dan bergerak. Sedang gerak relatif yaitu gerak lingkungan-lingkungan, matahari dan bintang gemintang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari klarifikasi diatas maka sanggup disimpulkan:

1. Nama lain Ar-Razi yaitu Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ibn Yahya Ar-Razi. Beliau lahir di Rayy pada tanggal 1 Sya’ban 251 H/805 M.

2. Diantara karya-karya Ar-Razi adalah:

¨ At-Thibb al- Ruhani

¨ Al-Shirath al-Dawlah

¨ Amarah al-Iqbal al-Dawlah

¨ Kitab al-Ladzdzah

¨ Kitab al-‘Ilm al-Ilahi

¨ Maqalah fi ma ba’d al-Thabi’iyyah, dan

¨ Al-Shukuk ‘ala Proclus

3. Filsafat Ar-Razi adalah:

 serta memikirkan seluruh alam kenyataan dan mengusut bagaimana hubungan kenyataan satu FILSAFAT AR-RAZY Logika

 serta memikirkan seluruh alam kenyataan dan mengusut bagaimana hubungan kenyataan satu FILSAFAT AR-RAZY Moral

 serta memikirkan seluruh alam kenyataan dan mengusut bagaimana hubungan kenyataan satu FILSAFAT AR-RAZY Kenabian/ Theologi

 serta memikirkan seluruh alam kenyataan dan mengusut bagaimana hubungan kenyataan satu FILSAFAT AR-RAZY Metafisika

B. Saran-masukan

Fillsafat ialah hasil kerja berfikir dalam mencari hakikat segala sesuatu secara sistematik, radikal dan universal, berfilsafat sanggup menambah keimanan kita, oleh lantaran itu masukan penulis semoga pembaca sanggup memahami makalah ini dengan baik dan benar. Kami menyadari bahwa tiada sesuatu di dunia ini yang tepat jadinya rangkain masukan dan Koreksi dari pembaca ialah wujud partisipasi atas keikut sertaan anda dalam mewujudkan hal ini.

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Hasyimsyah.2005. Filsafat Islam . Jakarta : Radar Jaya.

Tag : lainnya
0 Komentar untuk "Filsafat Ar-Razy"

Back To Top